SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU – Dekan FKIP Universitas Muhamadiyah Malang (UMM), Dr Poncojari Wahono mendukung wacana yang dilontarkan Kasubdit Akademik Ditjen Belmawa Kemerinstek Dikti, Edi Mulyono SE MM. Calon mahasiswa yang ingin masuk pendidikan guru harus menjalani psikotes.
“Adanya psikotes itu tidak hanya mencari calon guru yang hanya pandai mengajar, namun juga mendidik,” kata Poncojari, Minggu (27/11/2016).
Menurutnya, mendidik adalah cara mengubah manusia agar terdidik. Melalui tes itu dapat dilihat keterpanggilan calon mahasiswa sebagai guru.
Menjadi guru tidak mudah karena harus tahu beragam karakter siswanya, dan menuntut profesional tinggi. Dia diminta menyusun standar kompetensi guru.
“Nanti akan diterapkan seperti dosen,” tuturnya.
Ada jenjang pada profesi guru, yaitu guru pertama yang hanya sekedar menggajar atau transfer pengetahuan. Ada guru muda yang secara fungsional sudah mampu mengevaluasi cara mengajar, dan analisis materi. Ada pula guru madya.
“Nanti akan dirancang aturan guru harus diseleksi dengan tes psikologi,” imbuhnya.