Mulai Tahun Ini Biaya Pendidikan di UMM Tak Bisa Ditarik Kembali

Author : Humas | Monday, July 14, 2014 18:45 WIB | Tribun News -

SURYA Online, MALANG – Mulai tahun ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak akan mengembalikan seluruh Dana Pembangunan yang telah dibayar oleh para mahasiswa baru. Karena itu para calon mahasiswa UMM harus berpikir matang sebelum masuk kampaus tersebut.

Keputusan tersebut disampaikan Rektor UMM, Dr Muhadjir Effendy, MPA usai memeriksa ujian gelombang II di kampus 3 UMM, Jalan Raya Tlogomas, Senin (14/7/2014) siang.

Muhadjir menjelaskan, di tahun sebelumnya, mahasiswa yang keluar dari UMM bisa mengambil lagi seluruh uang yang telah dibayarkan, seperti biaya pembangunan, ataupun biaya pendidikan yang telah mereka cicil. Pengembalian uang ini berlaku bagi mahasiswa yang keluar belum dari satu semester.

 “Saat ini aturan tersebut tidak berlaku lagi. Jadi uang yang telah dibayar tak bisa dikembalikan atau diambil kembali dan aturan ini berlaku pada semua jurusan,” kata Muhadjir, Senin (14/7/2014).

Keputusan tersebut, kata Muhadjir harus diambil untuk mengurangi jumlah mahasiswa yang telah terdaftar di UMM pindah perguruan tinggi, supaya para calon mahasiswa memilih UMM sebagai kampus pilihan pertama, serta untuk menyiasati pengurangan kuota total mahasiswa UMM.

Ia memaparkan kuota mahasiswa yang setahun lalu mencapai 7.600 orang kini menjadi 6.500 mahasiswa saja.

Selain kebijakan tersebut, UMM juga memberikan potongan biaya awal perkuliahan sebesar 50 persen bagi sekolah-sekolah yang berasal dari Muhammadiyah. Potongan biaya ini juga berlaku untuk semua jurusan di UMM, termasuk jurusan kedokteran yang biaya awal perkuliahannya mencapai Rp 145 juta.

Kendati mendapat potongan besar, para calon mahasiswa juga tetap mengikuti alur pendaftaran di UMM, termasuk nilai mereka harus sesuai standar penilaian.  “Jadi tidak ada pengecualian untuk kompetensi mereka,” kata Muhadjir.

Muhadjir menambahkan potongan harga tersebut diberlakukan untuk mendongkrak jumlah mahasiswa yang berasal dari sekolah-sekolah Muhammadiyah. “Saat ini persentase sekolah Muhammadiyah di sini sekitar 20 persen. Sisanya adalah sekolah negeri,” kata Muhadjir.

Kendati demikian, penerepan kebijakan baru ini ternyata tidak mudah. Muhadjir mengungkapkan banyak sekolah Muhammadiyah yang belum mengetahui ini. Karena itupula tingkat partisipasi sekolah Muhammadiyah untuk mendaftarkan siswanya ke UMM masih seperti tahun lalu.

Saat ujian gelombang kedua ini, kata Muhadjir pendaftar yang berasal dari Sekolah Muhammadiyah juga berkisar 20 persen dari total pendaftar 6.744 orang. “Mungkin karena sosialisasinya yang kurang jadi banyak yang belum tahu,” kata Muhadjir.

Kepala Humas UMM, Nasrullah menambahkan, kuota mahasiswa yang diterima UMM pada ujian gelombang kedua ini berkisar 2.500 orang. Kendati demikian, jumlah ini bukan angka pasti karena UMM juga mempertimbangkan hasil ujian mereka.

“Apabila nilainya banyak yang diatas standar, maka jumlah yang diterima semakin banyak dan mengurangi kuota mahasiswa di gelombang tiga yang mencapai 1.000 orang,” kata Nasrullah.

Ia menjelaskan ujian seleksi gelombang kedua UMM tahun ini mengalami peningkatan pendaftar dari tahun sebelumnya, dan gelombang pertama. Karena itupula UMM menyelenggarakan ujian gelombang kedua tahun ini di tiga tempat, yakni UMM Dome, di gedung perkuliahan Kampus 3 dan 2.

“Alhamdulillah tahun ini berjalan lancar, dan tak ditemukan joki selama ujian berlangsung,” katanya.

من المقطوع: http://surabaya.tribunnews.com/2014/07/14/mulai-tahun-ini-biaya-pendidikan-di-umm-tak-bisa-ditarik-kembali
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: