TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Ribuan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan penuntasan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib.
Sedikitnya 1.137 mahasiswa baru Fakultas Sosial dan Politik (Fisip) UMM berpartisipasi dalam pembubuhan tanda tangan tersebut. Mahasiswa juga mendesak pemerintah untuk mengusut pembunuh Munir.
Aksi para mahasiswa itu, dilakukan di sela-sela acara seminar dengan tema Peran Civil Society terhadap Penanganan Pelanggaran HAM di Indonesia, di Basement Dome UMM, Senin (9/9/2013). Acara tersebut juga dihadiri istri almarhum Munir, Suciwati.
Dalam aksi itu, para mahasiswa baru yang mengikuti seminar menggalang tanda tangan di atas selembar kain putih sepanjang tiga meter. Para mahasiswa kemudian menyerahkan kain yang sudah dibubuhi tanda tangan itu kepada istri almarhum Munir, Suciwati.
Gubernur Mahasiswa Fisip UMM Riyanda Barnawi menyatakan, penggalangan tanda tangan itu sebagai bentuk dukungan penanganan kasus pembunuhan Munir. Ia menagih janji kepada Presiden SBY untuk mengungkap kasus yang menimpa Munir.
"Kami juga akan mengirim surat ke Presiden. Kami menagih janji kepada Presiden untuk mengusut pelaku pembunuh Munir. Presiden sudah membuat tim pencari fakta terkait kasus Munir," katanya.
Ia menuturkan, mahasiswa berjanji untuk meneruskan perjuangan Munir. Para mahasiswa juga bertekad melawan lupa atas terbunuhnya Munir dalam perjalanan ke Belanda, pada 7 September 2004.
"Kami akan membentuk kelompok Munir yang akan menulis sejarah dan rekam jejak almarhum (Munir)," ujarnya.
Suciwati mengucapkan banyak terima kasih kepada para mahasiswa, yang peduli dengan kasus suaminya. Ia ingin para mahasiswa ikut berperan aktif dalam menegakan HAM.
Rencananya, kain putih yang sudah ditandatangani para mahasiswa itu akan dipasang di pusat pendidikan dan kampanye HAM Omah Munir, di Jalan Bukit Berbunga Nomor 2 RT 04 RW 07, Sidomulyo, Kota Batu
"Saya berharap para mahasiswa tetap kritis terhadap pemerintah dan aktif dalam gerakan sosial seperti yang dilakukan Munir semasa menjadi mahasiswa. Jadikan Munir sebagai inspirasi," pesan Suciwati.
Selain itu, Suciwati juga mengajak para mahasiswa untuk menolak calon Presiden yang terlibat dalam pelanggaran HAM berat. Termasuk calon Presiden yang berasal dari militer dan menjadi pelaku penculikan dan penghilangan mahasiswa.
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Ribuan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan penuntasan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib.
Sedikitnya 1.137 mahasiswa baru Fakultas Sosial dan Politik (Fisip) UMM berpartisipasi dalam pembubuhan tanda tangan tersebut. Mahasiswa juga mendesak pemerintah untuk mengusut pembunuh Munir.
Aksi para mahasiswa itu, dilakukan di sela-sela acara seminar dengan tema Peran Civil Society terhadap Penanganan Pelanggaran HAM di Indonesia, di Basement Dome UMM, Senin (9/9/2013). Acara tersebut juga dihadiri istri almarhum Munir, Suciwati.
Dalam aksi itu, para mahasiswa baru yang mengikuti seminar menggalang tanda tangan di atas selembar kain putih sepanjang tiga meter. Para mahasiswa kemudian menyerahkan kain yang sudah dibubuhi tanda tangan itu kepada istri almarhum Munir, Suciwati.
Gubernur Mahasiswa Fisip UMM Riyanda Barnawi menyatakan, penggalangan tanda tangan itu sebagai bentuk dukungan penanganan kasus pembunuhan Munir. Ia menagih janji kepada Presiden SBY untuk mengungkap kasus yang menimpa Munir.
"Kami juga akan mengirim surat ke Presiden. Kami menagih janji kepada Presiden untuk mengusut pelaku pembunuh Munir. Presiden sudah membuat tim pencari fakta terkait kasus Munir," katanya.
Ia menuturkan, mahasiswa berjanji untuk meneruskan perjuangan Munir. Para mahasiswa juga bertekad melawan lupa atas terbunuhnya Munir dalam perjalanan ke Belanda, pada 7 September 2004.
"Kami akan membentuk kelompok Munir yang akan menulis sejarah dan rekam jejak almarhum (Munir)," ujarnya.
Suciwati mengucapkan banyak terima kasih kepada para mahasiswa, yang peduli dengan kasus suaminya. Ia ingin para mahasiswa ikut berperan aktif dalam menegakan HAM.
Rencananya, kain putih yang sudah ditandatangani para mahasiswa itu akan dipasang di pusat pendidikan dan kampanye HAM Omah Munir, di Jalan Bukit Berbunga Nomor 2 RT 04 RW 07, Sidomulyo, Kota Batu
"Saya berharap para mahasiswa tetap kritis terhadap pemerintah dan aktif dalam gerakan sosial seperti yang dilakukan Munir semasa menjadi mahasiswa. Jadikan Munir sebagai inspirasi," pesan Suciwati.
Selain itu, Suciwati juga mengajak para mahasiswa untuk menolak calon Presiden yang terlibat dalam pelanggaran HAM berat. Termasuk calon Presiden yang berasal dari militer dan menjadi pelaku penculikan dan penghilangan mahasiswa.