SURYA.CO.ID | MALANG – Metode pembelajaran berbasis teknologi atau menggunakan software computer ternyata lebih digandrungi siswa karena metode ini bisa membuat siswa makin penasaran dan lebih mudah menangkap dibandingkan metode mengajar yang lain.
Metode pembelajaran seperti ini, dinamakan Science, Technology, Engineering, and Math (STEM). Progam ini merupakan salah satu dari sekian banyak progam USAID untuk bidang pendidikan.
Di Kota Malang, SMAN 10 merupakan salah satu dari lima sekolah di Indonesia yang ditunjuk oleh USAID sebagai penyelenggara. Sekolah yang berada di kawasan Tlogowaru ini sudah menjalankan metode ini selama 1,5 tahun.
“Belajarnya jadi lebih mudah diingat dan tiap bab belajarnya menggunakan alat-alat yang baru,” ungkap Tegar Satria (18), siswa SMA Negeri 10 disela pameran Science and Technology Expo 2015 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (21/1/2015) sore.
Siswa kelas 12 jurusan IPA ini menjelaskan, metode pembelajaran berbasis STEM ini memiliki perbedaan pada penggunaan alat belajar. Alat-alat seperti ini, lanjutnya, akan selalu diperkenalkan, lalu ia pelajari selama satu bab.
“Alatnya ya banyak. Misalnya Matematika, kadang pakai lego atau lagu-lagu. Jadi mudah dan enak,” kata dia.
Namirah Fatmanissa (23), Guru Matematika di sekolah tersebut menambahkan, komputer juga menjadi salah satu alat dalam pembelajaran. Ia mencontohkan, saat memasuki bab diagram, siswa diminta menghitung, lalu memasukan koordinat grafik pada software yang tersedia. Dari situ, muncul sebuah diagram atau grafik koordinat tertentu, termasuk perintah atau pertanyaannya.