|
VIVAnews - Tidak lama lagi, kita akan mengalami masa pendinginan Matahari. Ilmuwan memprediksi, aktivitas pusat Tata Surya itu segera mengalami penurunan panas, yang berdampak pada penurunan suhu Bumi dalam beberapa derajat.
Dailymail melansir, 2 Mei 2013, ilmuwan Rusia meyakini periode pendinginan Matahari ini datang dalam siklus 200-250 tahun sekali. Terakhir kali, masa pendinginan ini terjadi pada tahun 1650 dan 1850. Periode ini dikenal dengan Little Ice Age.
Disebut demikian, mengingat sebagian besar sungai di Inggris kala itu membeku sepanjang musim dingin. Bahkan konon, warga bisa memanfaatkan sungai untuk bermain.
Ilmuwan mengatakan, masa dingin Matahari terdekat diperkirakan terjadi sekitar tahun 2030 dan 2040. Namun, ilmuwan dari Observatorium Pulkovo di St. Petersburg menambahkan, periode dingin kali ini tidak sehebat masa pendinginan terakhir.
"Kemungkinan besar dampaknya tidak sehebat pada akhir abad ke-17," kata Yuri Nagovitsyn, peneliti Observatorium Pulkovo.
Bantah Isu Pemanasan Global
Sementara peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Vladimir Kotlyakov mengatakan, periode dingin Matahari dengan sendirinya membantah isu pemanasan global.
"Tidak ada alasan untuk mengklaim bahwa pemanasan global akan terus berlanjut sampai akhir abad ini," jelas Kotlyakov.
"Iklim bergerak pada siklus alami, kadang lebih hangat dan dingin, serta lebih kering dan lebih lembab," tambahnya.
Meski diperkirakan periode pendinginan itu akan datang 17 tahun lagi, saat ini Kotlyakov mengatakan pintu masuk periode itu sudah tampak.
"Tanda awal dari pendinginan sudah terlihat, dan tren dapat terjadi pada beberapa tahun mendatang," ungkap Kotlyakov.
sumber : vivanews