VIVAnews - Para astronom kini makin dimudahkan menguak teka-teki pembentukan alam semesta. Ini berkat teknologi teleskop yang makin canggih.
Dengan fasilitas antena teleskop raksasa pada observatorium terbesar di dunia, Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (Alma) di Gurun Atacama, Cili, astronom bisa melihat alam semesta lebih detail dari sebelumnya, demikian ungkap Daily Mail.
Antena baru senilai US$ 1,6 miliar setara Rp19,3 triliun itu akan dikombinasikan dengan kekuatan 66 antena radio lainnya. Antena berdiameter 12 meter baru memiliki kemampuan yang lebih, cukup akurat untuk melihat bola golf yang berada pada jauhnya mencapai 15 Km.
Rangkaian antena raksasa baru itu akan melengkapi fasilitas 16 sampai 20 antena yang sudah ada.
Semua antena yang dihadirkan pada obeservatorium Alma akan dikombinasikan dengan teleskop raksasa. Dengan cara ini diharapkan astronom bisa mempelajari alam semesta lebih mendalam.
"Dari sinilah rahasia alam semesta menunggu untuk ditemukan, sekarang kami memiliki antena dua kali lipat lebih, maka akan ada lonjakan sensitivitas, lebih baik, lebih cepat dan lebih banyak data," kata Direktur Proyek Alma, Pierre Cox.
Lebih Tajam dari Hubble
Dengan dukungan 66 antena yang bobotnya masing-masing mencapai 100 ton itu, teleskop memiliki kemampuan menangkap gambar objek 10 kali lipat lebih tajam dari Teleskop Hubble.
Antena akan mengubah gelombang radio di ruang angkasa dan megubahnya menjadi informasi digital.
Data digital kemudian dikirimkan melalui kabel optik 10 mil menuju superkomputer yang kemampuan analisanya setara 3 juta laptop.
Dengan fasilitas canggih itu, para astronom di seluruh dunia mengubah data tersebut ke dalam bentuk gambar yang lebih tajam.
Cox mengatakan observatorium Alva dapat dimaksimalkan secara penuh pada tahun depan. Sedangkan teleskop US$1,6 miliar itu telah beroperasi pada Maret lalu.
Hasilnya, telekop rakasa itu telah mampu melihat galaksi mengusir gas dan sebuah pembentukan bintang yang dekat di pusat lubang hitam supermasif Bima Sakti.
Peralatan baru itu telah mampu menangkap gambar pertama cincin es di sekitar bintang yang jauh.
Disebutkan observatorium Alma juga bisa menyibak rahasia alam semesta melalui kepadatan awan debu ruang angkasa dalam, dengan mengumpulkan gelombang radio dibanding mengumpulkan cahaya optik.
Skema pengumpulan itu juga membuat para stronom bisa melihat bagaimana kondisi galaksi sesaat setelah Big Bang.
Cara ini juga memungkinkan astronom melihat bagaimana terbentuknya individu bintang dan planet.
Antena raksasa itu merupakan antena Eropa ke -25 yang telah diangkut di observatorium tersebut.
Antena itu akan berkolaborasi dengan 25 antena lain yang didatangkan dari Amerika Utara, 4 antena besar serta 12 antena yang lebih kecil (diamater 7 meter) dari Asia timur. (ren)