VIVAnews - Para astronom menemukan objek mengejutkan yang sebelumnya tak diketahui. Peneliti ruang angkasa yang bekerja pada fasilitas National Radio Astronomy Observatory dan lainnya, mengatakan, temuan benda angkasa itu disebut cukup istimewa. Peneliti menyebutnya "berlian seukuran Bumi".
Objek yang dimaksud dengan "berlian seukuran Bumi" merupakan objek yang sangat padat, yang diperkirakan bekas bintang yang mirip dengan Matahari. Bintang ini disebutkan terbentuk usai bintang induknya mati dan runtuh.
"Itu adalah objek yang benar-benar luar biasa. Itu ada di sana, sayangnya benda itu begitu redup sehingga susah untuk menemukannya," jelas David Kaplan, peneliti Universitas Wisconsin-Milwaukee, Amerika Serikat, dilansir Sofpedia.com, Rabu 25 Juni 2014.
Peneliti memperkirakan bintang ini kemungkinan terdingin dan merupakan bintang kerdil putih yang redup.
Bintang kerdil putih merupakan bintang seukuran Bumi yang sangat padat dan hampir redup. Kerdil putih ini perlahan mendingin dan memudar selama miliaran tahun.
Peneliti menemukan bintang berlian itu dengan bantuan fasilitas National Radio Astronomy Observatory, Green Bank Telescope (GBT), dan Very Long Baseline Array (VLBA). Peneliti memperkirakan objek berlian Bumi itu berusia sekitar 11 miliar tahun dan terdiri atas oksigen serta karbon.
Penyebab struktur berlian
Hal ini dibuktikan dengan kehadiran karbon pada atmosfer bintang. Karbon disebutkan telah mengkristal sebagai dampak suhu rendah dan kondisi lingkungan spesifik, yang kemudian menciptakan struktur berlian seperti saat ini.
Dilaporkan dalam Astrophysical Journal, dalam pendeteksian objek berlian seukuran Bumi itu, peneliti sebelumnya harus beberapa waktu melihat perilaku bintang neutron yang berotasi cepat (pulsar), PSR J2222-0137, yang menyertai benda angkasa itu.
PSR J2222-0137 itu berada pada jarak 900 tahun cahaya, dan peneliti menemukan benda penyerta itu tak sendirian. Disebutkan secara gravitasi, PSR J2222-0137 terikat dengan pendamping lain.
Peneliti mengatakan bintang neutron itu terbentuk setelah ledakan bintang pada peristiwa supernova. PSR J2222-0137 diidentifikasi mengorbit sekali dalam 2,45 hari.
Dalam penyelidikan juga mengungkapkan massa pulsar sekitar 1,2 kali dari Matahari dan bintang pendamping 1,05 kali dari pulsar.
Sementara itu, untuk pendamping pulsar, peneliti memperkirakan bersuhu 2.700 derajat celcius.
National Radio Astronomy Observatory mengatakan, benda angkasa berlian seukuran Bumi saat ini masih berupa klaim dan dugaan saja. Peneliti mengaku akan segera mengonfirmasi temuan mereka.
Peneliti mengatakan, objek pendamping itu 100 kali lebih redup dari bintang kerdil putih lain yang mengorbit bintang neutron, serta 10 kali lebih redup dari bintang kerdil putih yang ada saat ini. (art)
