Bahaya Multitasking

Author : Administrator | Tuesday, April 14, 2015 10:05 WIB
 

Melakukan banyak kegiatan dalam satu waktu sekaligus membuat otak lamban memproses informasi.

Bahaya Multitasking
Ilustrasi bekerja saat berlibur (Thinkstock)

Anda pasti pernah sibuk dengan ponsel atau tablet Anda sambil menonton acara televisi bersama keluarga. Hati-hati, sebab melakukan beberapa aktivitas dalam satu waktu atau multitasking dalam menggunakan perangkat elektronik atau gadget seperti itu ternyata dapat merusak kerja otak Anda. 

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa berganti-ganti fokus antara beberapa layar menyebabkan otak menyimpan lebih sedikit informasi ke dalam memori Anda. Tidak hanya itu, hormon yang mengganggu proses berpikir pun akan dikeluarkan, yang akhirnya dapat menurunkan tingkat kecerdasan Anda. 

Para peneliti dari University of Copenhagen, Denmark, membuat penelitian dengan cara meminta para responden untuk menggunakan ponsel atau tablet mereka sambil menonton televisi. Para responden merasa kegiatan multitasking ini membuat mereka semakin produktif dan efisien. Akan tetapi, setelah diteliti ternyata hanya sedikit responden yang bisa mengingat acara apa yang mereka saksikan di televisi. 

Para peneliti menjelaskan, ketika Anda fokus pada satu kegiatan dalam satu waktu, otak menyerap informasi dan menyimpannya di hippocampus sehingga akan mudah dipanggil kembali di masa mendatang. Ketika Anda mengalihkan perhatian dari satu perangkat ke perangkat lainnya, informasi tidak dapat diproses dengan cepat. 

Sebaliknya, informasi malah akan dikirim ke bagian otak yang disebut striatum. Bagian ini bertanggung jawab untuk merencanakan aktivitas gerak dan motivasi ketimbang menyimpan data. Peneliti juga memperingatkan bahwa pengiriman data ke striatum akan menyebabkan otak menyimpan informasi di tempat yang salah. 

Akibatnya, Anda dapat menderita gangguan memori jangka panjang. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa aktivitas multitasking teknologi semacam ini dapat menurunkan kinerja otak dalam mengontrol otot hingga mengontrol diri sendiri. Anda pun dapat menderita gangguan persepsi sensorik, wicara, dan emosi. 

Tidak hanya itu, penelitian di Denmark tersebut menyatakan pula bahwa lebih dari 80 persen orang yang memiliki ponsel merasa bersalah ketika mengeceknya ketika layar perangkat lain sudah ada di hadapan mereka. Oleh karena itu, ada baiknya Anda menghentikan kebiasaan buruk ini sekarang juga.

Sumber: http://nationalgeographic.co.id

 

Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: