Sumber: Viva News
Planet bumi. |
VIVAnews - Bumi diketahui berumur kurang lebih 4,5 miliar tahun. Planet tempat tinggal manusia itu terbentuk setelah didahului tabrakan dahsyat sekitar 13,8 miliar tahun lalu. Tabrakan ini disebut peneliti melahirkan alam semesta.
Itu masa lalu. Lantas bagaimana gambaran masa depan alam semesta dan Bumi tempat tinggal kita itu? Melansir Daily Mail, Jumat 16 Mei 2014, penulis sekaligus ahli biologi asal AS, Joe Hanson, berbagi ide mengenai prediksi wujud alam semesta di masa depan.
Dalam sebuah video bertajuk 'The Fat Future of the Universe', Hanson berpendapat pada 100 ribu tahun dari saat ini, posisi Bumi dalam Galaksi Bima Sakti akan berubah. Hanson menyamakan dengan perubahan posisi rasi bintang yang tampak di langit pada malam hari.
Bumi pun makin berkembang terus. Pada 500 ribu tahun mendatang, Bumi bakal terkena serangan asteroid raksasa, yang secara signifikan mengubah iklim planet.
Selanjutnya, dampak dari perubahan iklim itu, pada 600 ribu tahun dari saat ini, aktivitas fotosintesis tak bisa terjadi mengingat banyaknya karbon dioksida yang terjebak dalam kerak Bumi.
Ancaman kehidupan makin nyata. Disebutkan 1 miliar tahun dari sekarang, semua kehidupan multi sel, termasuk manusia, bakal musnah. Pasalnya, matahari menggodok lautan dan menghancurkan tanaman hijau di Bumi. Jadinya, memusnahkan kehidupan yang ada di atas Bumi. Planet ini pun tampak seperti Mars.
Tak berhenti di usia itu. Pada 4 miliar tahun dari saat ini, Galaksi Bima Sakti disebutkan bakal bertabrakan dengan Galaksi Andromeda.
Proses alam semesta terus berlanjut. Pada 7,9 miliar tahun dari saat ini, matahari kehabisan gas dan pusat tata surya itu makin membesar, menjadi bintang raksasa merah.
Proses itu akan memakan planet-planet di antaranya Merkurius dan Venus, sebelum kemudian mengempis menjadi white dwarf, 1,6 miliar tahun berselang. White dwarf atau katai putih merupakan tahap evolusi bintang menengah-kecil yang sudah tak bersinar lagi.
Pada 150 miliar tahun dari saat ini, terjadi perubahan skala alam semesta yang kemudian membawa bintang berhenti membentuk diri pada triliunan tahun lagi.
Pada masa triliunan tahun, tepatnya pada 110 triliun tahun lagi, semua bintang bakal kehabisan energi dan tak menyala.
"Pada titik ini langit akan menjadi gelap," ujar Hanson.
Selanjutnya, pada seribu triliun tahun dari sekarang, sisa dari Bumi ditarik ke dalam black dwarf (katai hitam) yang mana menjadikan matahari sebagai orbit semuanya. Katai hitam merupakan bintang katai putih yang cukup dingin yang tidak lagi memancarkan panas atau cahaya signifikan.
"Setelah itu alam semesta pada dasarnya kosong," jelas Hanson.
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/504684-kapan-manusia-akan-musnah-dari-muka-bumi-