الجو الدولي ما زال ينمو في بيئة من "جامعة محمدية ماﻻنج". ليس فقط للطلاب والأساتذة والخريجين والعاملين في جامعة محمدية ماﻻنج أيضا مستعدة لتكون قادرة على مواجهة المنافسة مع الاختصاص العالمي.
متابعة التعاون السابق مع "كولتد" ماتي الرعاية أي رابطة للمستشفيات التي يوجد مقرها في اليابان، "الدورات التأسيسية" لافتتاح جامعة المحمدية ماﻻنغ نظموا اللغات الأجنبية للتدريب اللغوي في اليابان في "قاعة جامعة المحمدية" حرم ماﻻنغ 1 في (14/5).
المشاركون من التمريض من الخريجين من مختلف الكليات والجامعات في جاوا الشرقية. مضوا في وقت لاحق بناء اللغة مع مراحل معينة حتى الوصول إلى الهدف المحدد، ووصف الرئيس.
بالتعاون مع "مؤسسة إندونيسيا المستقلة"، افتتح سفير اليابان لغة برنامج التدريب دروس مكثفة لما يقرب من 7 أشهر الذي كان يدرس بها المدرب اليابان لغة التعليم الخريجين، من 08:00 ص إلى 12:00 م. بالإضافة إلى فئة في الصباح، وهناك أيضا دروس بعد الظهر من 1 إلى 05:00 م. هذه الفئة تكون بديلة لأولئك الذين لا يمكن حضور دروس في الصباح، كما أن هناك احتياجات العمل والمزيد.
في نهاية الصف، سوف يكون هناك اختبار لغة مستوى N4 اليابان عقدت حولها شهر تشرين الثاني/نوفمبر. إذا كان سيتم التمرير في الاختبار، وفي المرحلة التالية في شهر شباط/فبراير 2019 هناك اختبار اللغة N3 مستوى اليابان. للمشاركين الذين تخرج بنجاح وإنجاز جيد، سوف يغادر N3 جديد لليابان.
مدير "مؤسسة مستقلة في إندونيسيا" السفير، أنقل دوني نوبري دوييانتو حجم التوقعات حيث أن التمريض إندونيسيا الخريجين يمكن "الذهاب الدولية". وهكذا، عندما تكون مرة أخرى في بلادهم قادرة على تطبيق معارفهم وتسهم في الأمة. المعرفة المكتسبة من خلال العمل في اليابان أيضا يمكن أن تنتقل إلى الأصدقاء أو محاضرين جونيور، مثل الخبرة وقد شعرت.
"لمدة 14 عاماً كنت أعمل في اليابان، عقلية، وعقلياً وأنا حقاً أكثر المدربين. هناك المتعلمين لتقدير الوقت بالتأكيد على الانضباط، ونحن أيضا تشجع دائماً العمل الجاد وبيرنوفاسي، والأهم أن موقف الشعب في اليابان تكريم كل تقدير عال جداً أخرى، "أوراينيا.
التعاون بني "جامعة ماﻻنج المحمدية" مع ماتي-كاريكولتد، سيتم تمكين خريجي التمريض في إندونيسيا لا سيما الخريجين المحمدية جامعة ماﻻنج لتكون قادرة على العمل في مستشفى المسنين في اليابان. ويجري هذا التعاون منذ تنفيذ "مذكرة التفاهم" تشرين الثاني/نوفمبر العام الماضي. (mif)
Atmosfir internasional terus tumbuh di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tidak hanya bagi mahasiswa, dosen dan karyawan, alumni UMM juga disiapkan untuk mampu menghadapi persaingan dengan berbekal kompetensi global.
Menindaklanjuti kerjasama sebelumnya dengan Mate-Care CoLtd yakni sebuah asosiasi rumah sakit yang berpusat di Jepang, lembaga Kursus Bahasa Asing (KBA) UMM menggelar Pembukaan Pelatihan Bahasa Jepang di Aula UMM Kampus 1 pada (14/5).
Peserta merupakan alumni keperawatan dari berbagai sekolah tinggi dan universitas di Jawa Timur . Mereka nantinya akan menempuh pembinaan bahasa dengan tahapan tertentu sampai dengan mencapai target yang ditentukan dan memenuhi syarat pemberangkatan.
Bekerjasama dengan Yayasan Duta Mandiri Indonesia (DMI), program pelatihan bahasa Jepang ini membuka kelas intensif selama kurang lebih 7 bulan yang diajar oleh sensei alumni Pendidikan Bahasa Jepang, dari jam 8 pagi sampai 12 siang. Selain kelas pagi, ada juga kelas siang dari jam 1 sampai 5 sore. Kelas ini menjadi alternatif bagi mereka yang tidak bisa hadir di kelas pagi, seperti ada keperluan bekerja dan yang lainnya.
Di akhir kelas, sekitar bulan November akan ada test bahasa Jepang level N4 yang digelar. Jika lulus pada test ini, pada tahap selanjutnya di bulan February 2019 akan ada test bahasa Jepang level N3. Bagi peserta kursus yang berhasil lulus dan menyelesaikan N3 dengan baik, baru akan bisa berangkat ke Jepang.
Direktur DMI Foundation, Donny Nobri Dwiyanto menyampaikan harapan besarnya agar alumni keperawatan Indonesia dapat Go Internasional. Dengan demikian, saat kembali ke dalam negeri mereka mampu mengaplikasikan ilmunya lebih dalam dan berkontribusi pada bangsa. Ilmu yang didapat selama bekerja di Jepang juga dapat ditularkan kepada kawan atau junior di bidangnya, seperti pengalaman yang telah ia rasakan.
“Selama 14 tahun saya bekerja di Jepang, mindset dan mental saya benar-benar lebih terlatih. Disana dididik untuk sangat menghargai waktu dengan menekankan kedisiplinan, kita juga didorong untuk selalu bekerja keras dan bernovasi, yang lebih penting sikap orang Jepang dalam menghormati satu sama lain amatlah dijunjung tinggi,”urainya.
Kerjasama yang dibangun UMM dengan Mate-CareCoLtd, akan memberdayakan lulusan keperawatan di Indonesia khususnya alumni UMM untuk dapat bekerja di rumah sakit lansia di Jepang. Kerjasama ini berlangsung sejak MoU dilaksanakan November tahun lalu.
Atmosfir internasional terus tumbuh di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tidak hanya bagi mahasiswa, dosen dan karyawan, alumni UMM juga disiapkan untuk mampu menghadapi persaingan dengan berbekal kompetensi global.
Menindaklanjuti kerjasama sebelumnya dengan Mate-Care CoLtd yakni sebuah asosiasi rumah sakit yang berpusat di Jepang, lembaga Kursus Bahasa Asing (KBA) UMM menggelar Pembukaan Pelatihan Bahasa Jepang di Aula UMM Kampus 1 pada (14/5).
Peserta merupakan alumni keperawatan dari berbagai sekolah tinggi dan universitas di Jawa Timur . Mereka nantinya akan menempuh pembinaan bahasa dengan tahapan tertentu sampai dengan mencapai target yang ditentukan dan memenuhi syarat pemberangkatan.
Bekerjasama dengan Yayasan Duta Mandiri Indonesia (DMI), program pelatihan bahasa Jepang ini membuka kelas intensif selama kurang lebih 7 bulan yang diajar oleh sensei alumni Pendidikan Bahasa Jepang, dari jam 8 pagi sampai 12 siang. Selain kelas pagi, ada juga kelas siang dari jam 1 sampai 5 sore. Kelas ini menjadi alternatif bagi mereka yang tidak bisa hadir di kelas pagi, seperti ada keperluan bekerja dan yang lainnya.
Di akhir kelas, sekitar bulan November akan ada test bahasa Jepang level N4 yang digelar. Jika lulus pada test ini, pada tahap selanjutnya di bulan February 2019 akan ada test bahasa Jepang level N3. Bagi peserta kursus yang berhasil lulus dan menyelesaikan N3 dengan baik, baru akan bisa berangkat ke Jepang.
Direktur DMI Foundation, Donny Nobri Dwiyanto menyampaikan harapan besarnya agar alumni keperawatan Indonesia dapat Go Internasional. Dengan demikian, saat kembali ke dalam negeri mereka mampu mengaplikasikan ilmunya lebih dalam dan berkontribusi pada bangsa. Ilmu yang didapat selama bekerja di Jepang juga dapat ditularkan kepada kawan atau junior di bidangnya, seperti pengalaman yang telah ia rasakan.
“Selama 14 tahun saya bekerja di Jepang, mindset dan mental saya benar-benar lebih terlatih. Disana dididik untuk sangat menghargai waktu dengan menekankan kedisiplinan, kita juga didorong untuk selalu bekerja keras dan bernovasi, yang lebih penting sikap orang Jepang dalam menghormati satu sama lain amatlah dijunjung tinggi,”urainya.
Kerjasama yang dibangun UMM dengan Mate-CareCoLtd, akan memberdayakan lulusan keperawatan di Indonesia khususnya alumni UMM untuk dapat bekerja di rumah sakit lansia di Jepang. Kerjasama ini berlangsung sejak MoU dilaksanakan November tahun lalu.
Atmosfir internasional terus tumbuh di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tidak hanya bagi mahasiswa, dosen dan karyawan, alumni UMM juga disiapkan untuk mampu menghadapi persaingan dengan berbekal kompetensi global.
Menindaklanjuti kerjasama sebelumnya dengan Mate-Care CoLtd yakni sebuah asosiasi rumah sakit yang berpusat di Jepang, lembaga Kursus Bahasa Asing (KBA) UMM menggelar Pembukaan Pelatihan Bahasa Jepang di Aula UMM Kampus 1 pada (14/5).
Peserta merupakan alumni keperawatan dari berbagai sekolah tinggi dan universitas di Jawa Timur . Mereka nantinya akan menempuh pembinaan bahasa dengan tahapan tertentu sampai dengan mencapai target yang ditentukan dan memenuhi syarat pemberangkatan.
Bekerjasama dengan Yayasan Duta Mandiri Indonesia (DMI), program pelatihan bahasa Jepang ini membuka kelas intensif selama kurang lebih 7 bulan yang diajar oleh sensei alumni Pendidikan Bahasa Jepang, dari jam 8 pagi sampai 12 siang. Selain kelas pagi, ada juga kelas siang dari jam 1 sampai 5 sore. Kelas ini menjadi alternatif bagi mereka yang tidak bisa hadir di kelas pagi, seperti ada keperluan bekerja dan yang lainnya.
Di akhir kelas, sekitar bulan November akan ada test bahasa Jepang level N4 yang digelar. Jika lulus pada test ini, pada tahap selanjutnya di bulan February 2019 akan ada test bahasa Jepang level N3. Bagi peserta kursus yang berhasil lulus dan menyelesaikan N3 dengan baik, baru akan bisa berangkat ke Jepang.
Direktur DMI Foundation, Donny Nobri Dwiyanto menyampaikan harapan besarnya agar alumni keperawatan Indonesia dapat Go Internasional. Dengan demikian, saat kembali ke dalam negeri mereka mampu mengaplikasikan ilmunya lebih dalam dan berkontribusi pada bangsa. Ilmu yang didapat selama bekerja di Jepang juga dapat ditularkan kepada kawan atau junior di bidangnya, seperti pengalaman yang telah ia rasakan.
“Selama 14 tahun saya bekerja di Jepang, mindset dan mental saya benar-benar lebih terlatih. Disana dididik untuk sangat menghargai waktu dengan menekankan kedisiplinan, kita juga didorong untuk selalu bekerja keras dan bernovasi, yang lebih penting sikap orang Jepang dalam menghormati satu sama lain amatlah dijunjung tinggi,”urainya.
Kerjasama yang dibangun UMM dengan Mate-CareCoLtd, akan memberdayakan lulusan keperawatan di Indonesia khususnya alumni UMM untuk dapat bekerja di rumah sakit lansia di Jepang. Kerjasama ini berlangsung sejak MoU dilaksanakan November tahun lalu.