Ilustrasi: Reuters |
JENEWA – Hari ini, Sabtu (24/10/2015), tepat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memijak usia 70 tahun, sejak didirikan Pasca-Perang Dunia II. Lembaga yang punya 193 negara anggota itu mengklaim keadaan dunia, terutama kondisi manusianya lebih baik.
“Jelas, PBB mencapai cita-cita awalnya dan bahkan mencapai apa yang tak disadari banyak orang,” ungkap Michael Møller, Dirjen Kantor PBB Jenewa, sebagaimana dikutip SputnikNews, Sabtu (24/10/2015).
PBB mengklaim bahwa angka kelaparan sudah berkurang 50 persen dari sebelumnya. Angka kematian bayi juga berkurang setengahnya dalam kurun waktu 15 tahun terakhir.
“Jika Anda melihat kita semua sebagai ras manusia dalam hal fisik, keadaan kita tak pernah sebaik ini sepanjang sejarah. Kita hidup lebih lama, kehidupan kita lebih baik, makanan kita lebih baik dan usia kematian lebih lama,” tambah mantan diplomat asal Denmark itu.
Pun begitu jika sudah menyoal konflik, Møller mengakui bahwa konflik di Suriah jadi tantangan tersendiri untuk ditangani. “Sudah sangat jelas bahwa kami belum bisa menyelesaikan masalahnya,” sambung Møller.
Konflik di Suriah sendiri sekiranya sudah membuat 250 ribu nyawa melayang, sepanjang empat setengah tahun. Sekira 11 juta orang kehilangan tempat tinggal dan empat juta lainnya berusaha mengungsi dari wilayah konflik pemberontakan maupun ISIS.
Konflik di Timur Tengah antara Palestina dan Israel juga bak tak berujung. Krisis yang terjadi di berbagai wilayah, justru dinilai Møller tak serta-merta kesalahan PBB semata.
“Dalam PBB ada dua hal. Yang pertama sekretariat yang isinya orang-orang seperti saya, yang mengimplementasikan keputusan anggota PBB,” imbuhnya.
“Tapi tulang punggungnya, jantungnya PBB adalah para negara anggota. Jadi ketika ada yang mengatakan bahwa PBB tak menjalankan perannya, berarti negara anggota-lah yang tak menjalankan perannya,” tegas Moller.