Barak militer AS di Afganistan (REUTERS/Erik De Castro) |
VIVAnews - Amerika Serikat dan Afganistan akhirnya menyepakati perjanjian kemitraan mengenai peran AS pasca penarikan pasukan akhir 2014 mendatang. Sebelumnya, kesepakatan ini alot dibicarakan selama lebih dari setahun terakhir.
Diberitakan Reuters, rancangan perjanjian ini ditandatangani di Kabul pada Minggu, 22 April 2012, oleh Duta Besar AS, Ryan Crocker, dan penasehat keamanan untuk Afganistan, Rangin Sparta. Rancangan perjanjian ini akan kembali ditinjau oleh Presiden AS Barack Obama dan Presiden Afganistan Hamid Karzai.
Perjanjian itu mengatur soal peran AS di Afganistan, termasuk pemberian bantuan dan bimbingan pada militer dan pemerintahan. Dalam rancangan perjanjian tidak disebutkan secara rinci berapa jumlah tentara AS yang akan ditarik dari Afganistan, dan berapa tentara yang akan tinggal setelah 2014.
Sebelumnya, perjanjian ini alot dirundingkan oleh kedua belah pihak selama berbulan-bulan. "Tujuan kami adalah menjaga kemitraan dengan Afganistan dan menjaga kedaulatan, stabilitas dan kemakmuran Afganistan, serta berkontribusi pada tujuan bersama dalam mengalahkan al-Qaeda dan organisasi ekstremis lainnya," kata Crocker.
Diharapkan, rancangan ini dapat disetujui kedua kepala negara sebelum KTT NATO di Chicago akhir Mei mendatang. Dalam KTT tersebut, para kepala negara-negara Barat akan membicarakan bantuan dan pendanaan bagi 352.000 tentara dan polisi Afganistan. Untuk itu, diperlukan dana sekitar US$4 miliar per tahun, pemerintah Afganistan hanya menyumbang US$500 juta saja.
Tidak disebutkan berapa jumlah bantuan AS untuk Afganistan dalam perjanjian kedua negara. Namun, minggu lalu Karzai meminta AS memberikan US$2 miliar setiap tahunnya pasca 2014. Namun, juru runding AS menolaknya karena tidak akan lolos pada pembahasan di parlemen.(np)