Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power merasa kecewa dengan langkah Rusia memveto resolusi DK PBB soal MH17 |
KOMPAS.com - Duta besar AS untuk PBB mengatakan AS marah dan kecewa setelah Rusia memveto resolusi Dewan Keamanan untuk menyeret para pelaku penembakan Malaysia Airlines di Ukraina lebih dari setahun lalu, ke mahkamah kriminal internasional.
“Ketika orang-orang melihat Rusia melakukan hal seperti ini, ketika seluruh dunia bersatu karena banyak keluarga terkena dampaknya setelah pesawat sipil itu ditembak jatuh, adalah kepentingan kita bersama untuk menjamin agar keadilan ditegakkan,” kata Duta Besar Samantha Power kepada VOA.
Rusia telah menawarkan rancangan resolusi sendiri, menuntut keadilan dari orang-orang yang bertanggung jawab dalam jatuhnya pesawat itu, tetapi menentang diadakannya pengadilan kriminal terkait bencana MH17 itu.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa “tak terbayangkan” Dewan Keamanan akan gagal menuntut orang-orang yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Malaysia itu di Ukraina. Dia mengatakan veto Rusia itu “hanya memperparah kekejaman itu.”
Malaysia, Belanda, Australia, Ukraina and Belgia telah menyatakan dukungan untuk membentuk pengadilan internasional terkait kecelakaan itu dan Malaysia telah menyebarkan rancangan resolusi itu. Para menteri luar negeri dari ke-lima negara itu hadir dalam pertemuan DK PBB hari Rabu.