Pasukan khusus kepolisian Perancis bergerak di kota Corcy, wilayah utara Perancis, dalam perburuan dua tersangka penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo di Paris. |
WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS), Jumat (9/1/2015) waktu setempat, memperingatkan warganya untuk selalu waspada terhadap "tindakan teroris dan kekerasan" di seluruh dunia, menyusul serangan di kantor majalah satire Charlie Hebdo dan supermarket Yahudi di Paris, Perancis.
"Serangan teroris baru-baru ini, baik yang dilakukan orang-orang yang berafiliasi dengan entitas teroris, para peniru, atau pelaku individual, dapat berfungsi sebagai pengingat bahwa para warga AS harus mempertahankan tingkat kewaspadaan yang tinggi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan mereka," kata Departemen Luar Negeri negara itu.
Imbauan tersebut merupakan pembaruan dari peringatan sebelumnya yang terbit pada 10 Oktober 2014 dan keluar tiga hari setelah pertumpahan darah di Perancis yang dimulai pada Rabu ketika dua militan Islam yang bersenjata berat menyerbu kantor Charlie Hebdo dan menewaskan 12 orang. Dalam sebuah serangan yang berbeda, empat orang lain lagi tewas pada Jumat di sebuah supermarket Yahudi di Paris.
Pernyataan Departemen Luar Negeri AS itu mengatakan, serangan bom koalisi pimpinan AS terhadap kelompok Negara Islam atau ISIS di Irak dan Suriah membuat warga dan kepentingan AS menjadi sasaran pembalasan, "terutama di Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa dan Asia."