Penjaga perbatasan Bangladesh berjaga di sepanjang Sungai Naf di perbatsan Myanmar-Bangladesh untuk mencegah masuknya pengungsi Rohingya secara ilegal, 22 November 2016. (Foto: Reuters)
COX’S BAZAAR – Semakin meluasnya konflik di Myanmar membuat ratusan bahkan ribuan warga Muslim Rohingya melarikan diri melintasi Sungai Naf ke Bangladesh. Namun, kedatangan mereka tidak diterima oleh pemerintah setempat.
Diperkirakan lebih dari 2.000 pengungsi Rohingya telah melintasi perbatasan Bangladesh dalam beberapa hari terakhir seiring konflik yang semakin parah di Myanmar. Berdasarkan beberapa cerita, tentara Myanmar membakar desa dan melakukan kekerasan, bahkan pemerkosaan kepada warga Rohingya.
Polisi di kota perbatasan Bangladesh dengan Myanmar, Cox’s Bazaar, mengatakan telah menahan 70 pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak. Kepolisian Bangladesh menerangkan, para pengungsi itu akan segera dipulangkan ke Myanmar.
“Kami menangkap mereka masuk secara ilegal ke Bangladesh. Mereka akan didorong kembali ke Myanmar,” kata kepala kepolisian setempat Shyamol Kumar, sebagaimana dilansir dari Straits Times, Kamis (24/11/2016).
Kepolisian juga menyatakan telah menahan sedikitnya empat penyelundup yang meminta uang dari warga Rohingya sebagai upah mengatur perjalanan mereka ke Bangladesh.
Pihak berwenang di Bangladesh meningkatkan patroli di perbatasan dan memperketat pemeriksaan di pos penjagaan. Mereka juga menambah jumlah kapal penjaga di Sungai Naf guna mencegah kedatangan pengungsi Rohingya dengan menggunakan perahu.
(dka)