Ilustrasi. Putin tak diundang ke KTT G7 di Italia. (Foto: AFP)
LONDON – Parah! Rusia masih dianaktirikan. Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni memastikan Presiden Vladimir Putin tidak akan diundang ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Sicily pada Mei tahun ini.
Ini merupakan buntut panjang dari penangguhan Rusia pada 2014. Pertemuan informal kekuatan ekonomi dunia yang tadinya disebut G8, menendang keluar Negeri Beruang Merah dan berganti nama jadi G7 saja.
“Mari kita pertegas, penyelenggara G7 di Italia tidak mengirimkan undangan sama sekali kepada Putin untuk mengikuti KTT di Taormina,” jelas Gentiloni dalam konferensi pers gabungan bersama Perdana Menteri Inggris Theresa May di London. Demikian seperti disitat dari Reuters, Jumat (10/2/2017).
Ia menambahkan, “pada momen ini, (undangan untuk Rusia) bagi saya sama sekali tidak realistis.” Meskipun pengganti Matteo Renzi itu tetap berkeyakinan bawah melanjutkan dialog dengan Moskow juga penting.
Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni. (Foto: Alex Schmidt/Reuters)
Tanpa kehadiran Rusia, G7 hanya akan mengikutsertakan Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Komisi Uni Eropa. Negara pewaris Uni Soviet pernah bergabung pada 1998. Namun dikeluarkan atas dasar solidaritas pada krisis di Ukraina.
Rusia dinilai telah bersikap keterlaluan terhadap tetangganya, setelah mencaplok Crimea. Pada 2014, ketika Negeri Beruang Merah menggelar KTT G8 di Sochi, tujuh kepala negara yang tergabung kompak menolak hadir.
Mengutip Sputnik, lantaran geram dilecehkan seperti itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berkali-kali menekankan, negaranya tidak akan pernah kembali pada G8.
(Sil)