Bo Xilai dan istrinya, Gu Kailai
|
VIVAnews - China hari ini mulai mengadili Gu Kailai atas kasus pembunuhan seorang pengusaha Inggris. Bagi media massa setempat, ini adalah sidang pengadilan yang paling menghebohkan dalam kurun 30 tahun terakhir mengingat kasus yang melibatkan Gu itu menjadi salah faktor penyebab suaminya, Bo Xilai, terdepak dari anggota Politbiro Partai Komunis China, yang merupakan posisi elit dalam kancah politik di negara tersebut.
Kantor berita Reuters melansir, sidang pengadilan atas Gu Kailai berlangsung di Kota Hefei, China bagian timur. Dua pengikut Bo Xilai tampak diseret ke mobil polisi setelah berdemonstrasi di luar gedung pengadilan.
Mereka tidak percaya sidang itu akan berlangsung adil dan obyektif. "Kasus ini sudah diatur dari awal," kata Hu Jiye, salah seorang pengikut Bo kepada para wartawan asing di dekat gedung pengadilan. Hu dan temannya kemudian ditangkap polisi berpakaian sipil.
Bagi sebagian warga China, pengadilan atas Gu merupakan bagian dari tekanan atas Bo Xilai. Dipandang sebagai pengikut Komunis garis keras, Bo tadinya dipandang sebagai salah satu pemimpin masa depan China.
Setelah berkali-kali menjabat sebagai menteri dan pejabat tinggi di pemerintahan pusat, Bo tampil sebagai Sekretaris Partai Komunis di Kota Chongqing. Bo bahkan digadang-gadang naik jabatan sebagai anggota Komite Tetap Politbiro Partai Komunis China, yang akan berkongres akhir 2012.
Hanya beranggotakan sembilan orang, Komite Tetap merupakan kumpulan elit politik tertinggi di Tiongkok. Beberapa anggotanya menduduki jabatan tinggi di pemerintahan - seperti presiden, wakil presiden, perdana menteri, ketua parlemen, dan lain-lain.
Namun karir politik Bo yang cemerlang itu terhenti secara drastis sejak awal tahun ini. Dia dipecat dari Politbiro Partai setelah seorang pejabat polisi di Kota Chongqing ketahuan ingin minta suaka politik di Konsulat AS, sehingga membuat malu para petinggi partai.
Bo pun makin terpukul setelah istrinya, Gu Kailai, menjadi tersangka pembunuhan atas seorang pengusaha Inggris, Neil Heywood, di Chongqing pada 2011. Berbagai masalah itu membuat Bo tidak lagi terlihat tampil di muka umum.
Belum ada kepastian apakah sidang hari ini hanya membacakan dakwaan atau justru akan berjalan cepat hingga ke pembacaan vonis dan hukuman. Di China, sidang pengadilan atas suatu kasus bisa berlangsung hanya sehari atau hingga beberapa pekan.
Walau berprofesi sebagai pengacara karir, Gu tetap harus didampingi seorang pengacara yang sudah ditunjuk negara. Pemerintah menolak permintaan keluarga agar Gu bisa menunjuk pengacara sendiri.
Bagi media massa China, ini merupakan sidang pengadilan paling menghebohkan dalam sejarah politik China. Terakhir kali adalah sidang pengadilan atas "Geng Empat" lebih dari 30 tahun silam. Saat itu sejumlah mantan petinggi partai, termasuk istri mendiang Mao Zedong, diadili atas kejahatan mereka selama periode Revolusi Budaya 1966-1976. (umi)