 |
| Dapat tekanan, PM Irak mengundurkan diri (Foto: Reuters) |
BAGHDAD - Perdana Menteri (PM) Irak Nuri al-Maliki akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya setelah mendapatkan tekanan dari sejumlah pihak. Hal ini juga dia lakukan untuk memberikan kesempatan terhadap pemerintahan baru dalam menangani krisis keamanan yang terjadi di Irak.
“Saya umumkan untuk memudahkan pergerakan proses politik dan pembentukan pemerintah baru, saya menarik diri dari pencalonan dan mendukung saudara Dr Haider al-Abadi,” tutur Maliki, seperti dikutip Reuters, Jumat (15/8/2014).
Keputusan tersebut menandai berakhirnya karier politik Maliki yang sudah mencapai delapan tahun. Namun, muncul dugaan keputusan yang diambil Maliki kemungkinan hanya untuk menyenangkan kelompok minoritas Sunni, yang mendominasi Irak di bawah pemerintahan Saddam Hussein.
Sebelumnya , Maliki sempat menolak desakan sejumlah pihak yang meminta dia mundur dari jabatannya. Dia bersikeras untuk tetap menjabat sesuai hasil pemilihan parlemen yang dilaksanakan pada April 2014.
Namun beberapa akhir hari terakhir ini, dukungannya untuk tetap memimpin pemerintahan mulai hilang, sehingga Maliki menyampaikan kepada komandan militernya bahwa dia bersedia untuk keluar dari jalur politik.(ang) (rhs)
