Ilustrasi. (Foto: Setkab) |
TOKYO - Dolar Amerika Serikat (AS) berhasil menguat terhadap sebagian besar mata uang utama, sebelum indeks manufaktur yang diperkirakan akan menunjukkan peningkatan untuk bulan kedua.
Dolar AS naik ke level tertinggi tiga mingguan terhadap euro, setelah data menunjukkan penjualan ritel AS pada Maret naik terbesar sejak September 2012. Ekonom memprediksi Survei ZEW untuk kepercayaan investor Jerman hari ini mungkin meluncur ke level terendah sejak Agustus.
Di sisi lain, Gubernur the Federal Reserve Janet Yellen akan memberikan pidato pembukaan pada konferensi keuangan hari ini. Dolar Australia jatuh dari level tertinggi lima bulan, sebelum pertemuan Reserve Bank bulan ini.
"Dolar AS dibeli karena angka penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan. Jika data perusahaan terus mencetak kenaikan, dolar AS bisa mengambil kembali semua kerugian minggu lalu," kata kepala ekonom di Sumitomo Mitsui Banking Corp, Etsuko Yamashita, seperti dilansir dariBloomberg, Selasa (15/4/2014).
Mata uang AS sedikit berubah ke USD1,3817 per euro di Tokyo, terbesar sejak 19 Maret. Sementara terhadap yen Jepang tidak berubah pada 101,89 per yen Jepang, setelah sebelumnya naik 0,2 persen di New York. Sementara euro menguat tipis 140,78 per yen Jepang, dari 140,76 yen Jepang.
The Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak dolar AS terhadap 10 mata uang utama, sedikit berubah pada 1.008,41, setelah naik 0,2 persen kemarin. Namun, dolar AS telah merosot 1 persen pekan lalu.
Departemen Perdagangan melaporkan penjualan ritel AS naik 1,1 persen bulan lalu, menyusul kenaikan 0,7 persen pada Februari yang direvisi naik. Penjualan tidak termasuk penerimaan di pompa bensin yang terkuat dalam empat tahun. (mrt)