Imunisasi polio dan campak pada balita (Ilustrasi) |
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan tanggap darurat terhadap penyebaran virus polio pada Senin (5/5). Hal ini dilakukan oleh WHO karena penyebaran virus polio semakin hari semakin mengkhawatirkan.
Penyebaran virus polio dikhawatirkan akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan. Saat ini tercatat polio telah mewabah setidaknya di 10 negara-negara yang ada di Asia, Afrika, dan Timur Tengah, seperti yang terjadi di Pakistan, Suriah, dan Kamerun.
Penyebaran penyakit polio terjadi cukup signifikan di tiga negara tersebut dan dikhawatirkan hal ini akan terus meningkat, bahkan ke luar wilayah mereka.
Penyebaran penyakit polio yang cukup siginifikan ini, menurut WHO jelas membutuhkan respon internasional. Penyebaran polio dikhawatirkan akan terus meningkat di berbagai negara-negara yang ada di dunia.
"Hingga saat dilakukan upaya pemberantasan, polio dikhawatirkan akan terus menyebar secara global dan menyerang anak-anak yang rentan," ujar Dr. Bruce Aylward, ketua penanganan penyakit polio dari WHO dalam konfrensi pers pada Senin (5/5).
Selama tiga dekade, WHO berjuang untuk terus memberantas penyakit yang rentan menghinggapi anak-anak dibawah umur lima tahun ini. Belum ada obat spesifik yang ditemukan untuk menyembuhkan penyakit ini, hanya ada vaksin yang tersedia untuk mencegah penularan.
Para ahli dari WHO juga khawatir dengan munculnya kembali penyakit polio di negara-negara yang sebelumnya telah bebas dari penyakit ini. Seperti yang terjadi di Suriah, Somalia, dan Irak, dimana pada negara-negara tersebut saat ini juga terjadi konflik.
Hal ini dapat mempersulit penanganan penyakit polio, bahkan dikhawatirkan dapat semakin memperluas penyebaran virus karena penanganan yang terlambat.