London (ANTARA News) - Enam warga Inggris kini diyakini telah tewas dalam serangan di satu pusat perbelanjaan di Nairobi, Kenya, yang dilakukan oleh para gerilyawan, kata Menteri Pertahanan Philip Hammond, Senin.

"Perkiraan kami saat ini adalah kita sekarang memiliki enam warga Inggris yang meninggal dalam insiden itu," katanya setelah pertemuan komite darurat pemerintah yang diketuai oleh Perdana Menteri David Cameron.

Tiga warga Inggris dan seorang dwiwarga negara Inggris-Australia sebelumnya telah dikonfirmasi sebagai di antara setidaknya 62 orang yang tewas dalam serangan brutal di mal Westgate di ibu kota Kenya itu.

Hammond mengatakan, korban lain warga Inggris telah dikonfirmasi dan para pejabat menunggu konfirmasi akhir atas keenam korban.

"Dari dua tambahan, satu dikonfirmasi dan satu lagi kami percaya dia juga warga negara Inggris dan kami sedang menunggu konfirmasi akhir," katanya.

"Tetapi kami cukup yakin, dan kami sekarang memiliki enam warga Inggris yang telah meninggal di sana," ujar dia.

Mengacu pada situasi keamanan yang sedang berlangsung di mal itu, di mana serangan dimulai pada Sabtu, ia berkata, "Ada kemungkinan bahwa kita akan menemukan lebih banyak warga Inggris yang sedang berada di bangunan tersebut terjamin sepenuhnya."

Pengusaha Inggris Louis Bawa mengatakan, anak perempuannya berumur delapan tahun, Jennah dan istrinya Zahira juga tewas.

Bawa mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa "hati saya seolah berhenti" ketika dia diminta untuk mengidentifikasi mereka dari foto yang diambil dari para korban yang tewas di mal itu.

"Orang-orang yang melakukan ini, mereka adalah manusia, tetapi mereka adalah hewan," tambahnya.

"Mereka menggunakan agama sebagai alasan untuk membunuh orang. Zahira dan Jennah adalah Muslim, tetapi hewan-hewan itu menembak mereka sama seperti semua orang yang lain," katanya seperti dikutip AFP.