 |
| Ilustrasi kapal tenggelam (Reuters/Maritime New Zealand) |
VIVAnews - Tim penyelamat di India masih berjuang di tengah hujan dan angin kencang untuk mencari para korban karamnya kapal feri, yang mengangkut sekitar 300 orang pada Senin malam waktu setempat. Kecelakaan itu menenggelamkan sedikitnya 103 penumpang.
Kantor berita Reuters, dengan mengutip keterangan polisi setempat, mengungkapkan bahwa kecelakaan kapal feri terjadi di salah satu sungai besar di India, yaitu Brahmaputra, yang berlokasi di negara bagian Assam. Kepala Polisi Assam, Jayanta Narayan Choudhury, mengungkapkan bahwa sekitar seratus penumpang telah diselamatkan, sedangkan lainnya masih dicari.
"Upaya tim penyelamat diganggu cuaca buruk. Di sini masih hujan deras dan jarak pandang sangat minim," kata polisi bernama PC Saloi. Upaya penyelamatan pun dihentikan pada Senin malam dan baru berlanjut Selasa pagi.
Kapal itu diduga kelebihan muatan karena, menurut para saksi, para penumpang ada yang harus duduk di atap. Kecelakaan terjadi saat muncul angin kencang yang melanda Assam, negara bagian di timur laut India yang dekat dengan perbatasan China dan Banglades.
Kapal yang sudah berusia tua itu pun menjadi tidak stabil. Menurut saksi, kapal itu terpecah dua sebelum akhirnya ditelan sungai. Menurut polisi, selain penuh sesak dengan manusia, kapal itu juga dimuati dengan beras serta barang-barang lain. Kapal itu bahkan tidak memiliki pelampung maupun jaket penyelamat.
Perdana Menteri Manmohan Singh, yang mewakili negara bagian Assam di majelis tinggi parlemen, mengaku terkejut dan terpukul setelah mengetahui kecelakaan itu. Tim penyelamat mengungkapkan mereka telah meminta bantuan para kolega di Banglades untuk ikut mencari korban.
