Nasrallah menegaskan kawasan yang menjadi target operasi serangan ialah area perbatasan Qalamoun. |
KOMPAS.com - Pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah mengaku tengah menyiapkan serangan ke Suriah untuk memerangi kelompok milisi Sunni, Front Al-Nusra.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi Lebanon, Nasrallah mengatakan serangan lintas perbatasan yang dilancarkan Front Al-Nusra menghadirkan ancaman untuk keamanan Lebanon sehingga harus ditangani secara radikal.
“Negara (Lebanon) tidak bisa menangani masalah ini…sehingga kami akan memberikan penanganan yang sepatutnya dan memikul tanggung jawab dan konsekuensinya,” kata Nasrallah.
Dia menolak menyebutkan kapan operasi serangan akan dilancarkan.
“Kalaupun kami memulai (serangan), kami tidak akan mengeluarkan pernyataan. Ketika kami mulai, operasi itu akan berbicara dengan sendirinya.”
Meski demikian, Nasrallah menegaskan kawasan yang menjadi target operasi serangan ialah area perbatasan Qalamoun. Daerah yang membentang di perbatasan Suriah-Lebanon itu tidak dijaga ketat oleh militer Lebanon sehingga kelompok Front Al-Nusra dapat leluasa menggelar serangan.
Insiden serangan Front Al-Nusra paling mutakhir terjadi pada Selasa (5/5) kemarin. Bahkan, menurut aparat Lebanon, kelompok tersebut menyandera sejumlah orang, termasuk beberapa serdadu dan polisi Lebanon.
Hezbollah, yang merupakan sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, telah mengirim ratusan anggotanya untuk turut angkat senjata melawan sejumlah kelompok milisi Sunni, termasuk Front Al-Nusra.