Bioskop-bioskop di Pakistan sudah terlebih dulu tidak menayangkan film-film produksi India.
ISLAMABAD, KOMPAS.com- Pemerintah Pakistan mengatakan, akan mengambil tindakan tegas terhadap setiap lembaga penyiaran yang menayangkan acara-acara televisi India mulai pekan depan.
Ketegangan kedua negara meningkat belakangan ini setelah operasi keamanan di wilayah Kashmir yang dikuasai India digelar pada Juli lalu.
Sebenarnya selama ini sudah ada pembatasan dalam penayangan program dari India walau sering diabaikan karena popularitas dari siaran-siaran hiburannya di kalangan warga Pakistan.
Namun, sejalan dengan meningkatnya ketegangan kedua negara, otoritas media Pakistan, PEMRA, menegaskan, kini semua saluran stasiun televisi India akan dilarang tayang di negeri itu.
"Setelah 15 Oktober, tindakan akan diambil terhadap semua yang melanggar tanpa pandang bulu," tulis pernyataan PEMRA, Kamis (06/10).
Langkah ini diumumkan setelah sejumlah bioskop besar di Pakistan sepakat memboikot penayangan film-film India.
Jaringan bioskop Pakistan mengatakan pemboikotan film-film India akan diberlakukan setidaknya selama dua pekan sampai hubungan antara kedua negara kembali normal.
Hubungan kedua negara terkait wilayah Kashmir yang menjadi sengketa semakin buruk pada September ketika kelompok militan yang berbasis di Pakistan menewaskan 18 tentara India dalam serangan terhadap sebuah pangkalan militer India.
Pemerintah New Delhi menuding Pakistan ikut bertanggung jawab atas serangan itu namun dibantah Islamabad.
Kedua negara mengklaim wilayah Kashmir sepenuhnya, namun saat ini masing-masing negara menguasai sebagian.
Dalam insiden terbaru di Kashmir pada Kamis (6/10/2016), polisi India dilaporkan menembak mati tiga terduga militan yang berupaya menyerang sebuah pangkalan militer India.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber |
: BBC Indonesia, |