India Luncurkan Pesawat Ulang Alik Mini

Author : Administrator | Tuesday, May 24, 2016 09:19 WIB
AP PHOTO / NASAFoto yang direkam oleh astronaut di Stasiun Luar Angkasa menunjukkan kawasan Washington DC dan daerah sekitarnya pada 20 Januari 2013, satu hari sebelum pelantikan Presiden Barack Obama.

 

NEW DELHI, KOMPAS.com - India meluncurkan sebuah pesawat ulang-alik mini tak berawak. 

Dengan demikian, bertambah lagi jumlah negara dan perusahaan yang mengembangkan pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali.

Pesawat berukuran tujuh meter itu lepas landas dari Andhra Pradesh, dan diharapkan terbang ke atmosfer sejauh 70 kilometer sebelum meluncur di laut.

Pesawat ulang-alik Reusable Launch Vehicle (RLV-TD) tersebut diluncurkan pada Senin (23/5/2015) di Sriharikota.

Pesawat dengan bobot 1,75 ton itu tidak diarahkan untuk bertahan lama.

Namun dirancang agar badan antariksa Indian Space Research Organisation (Isro) bisa mengumpulkan data penting, dalam kecepatan hipersonik dan pendaratan secara mandiri.

Model pesawat ini dikembangkan selama lima tahun terakhir dengan biaya 1 miliar rupee (atau sekitar Rp190 miliar).

Perdana Menteri India, Narendra Modi, memuji 'upaya-upaya tekun' yang melibatkan para ilmuwan ini.

Sejak NASA menghentikan program ulang-alik pada 2011, muncul kompetisi internasional untuk merancang pesawat ruang angkasa alternatif yang dapat digunakan kembali.

Pesawat seperti itu akan memotong biaya eksplorasi misi luar angkasa dalam jumlah yang besar.

Berbagai perusahaan pribadi seperti SpaceX milik milyader Elon Musk dan Blue Origin yang didirikan oleh Jeff Bezo mencoba untuk mengisi kekosongan itu.

Sejumlah negara seperti Jepang, Eropa dan Rusia juga dalam tahap pengujian untuk teknologi serupa.

Sebuah wahana yang mengorbit planet Mars diluncurkan pada tahun 2013, merupakan wahana ruang angkasa mereka paling canggih sampai saat ini.

India pun memproyeksikan bakalmeluncurkan pesawat ulang alik yang yang bisa digunakan kembali dalam tempo satu dekade.

Editor : Glori K. Wadrianto
Sumber BBC Indonesia
 
من المقطوع: http://internasional.kompas.com/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: