Rudal balistik jarak jauh Qadr saat peluncuran di kawasan Pegunungan bagian utara Iran, 9 Maret 2016. Iran mengatakan, angkatan bersenjatanya menembakkan dua rudal balistik untuk menentang peringatan AS |
TEHERAN, KOMPAS.com – Iran telah berhasil melakukan uji terbaru penembakan rudal balistik jarak jauh pada April lalu. Seorang jenderal Iran mengumumkan hal itu pada Senin (9/5/2016).
Brigadir Jenderal Ali Abdollahi mengatakan, rudal tersebut memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer. Hasilnya sangat akurat pada uji coba yang dilakukan dua minggu lalu.
“Sebuah rudal dengan jangkauan 2.000 km telah diuji coba dua minggu lalu,” kata Jenderal Ali Abdolahi, sambil menambahkan bahwa margin kesalahan hanya sekitar 8 meer.
"Kita bisa memandu rudal balistik ini. Ia meninggalkan atmosfer bumi, lalu balik lagi, dan menyerang target tanpa kesalahan,” kata Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran itu seperti dirilis IRINN.
Iran menegaskan peluru kendali itu tidak dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir, yang tidak dimiliki Iran.
Kantor berita Tasnim mengatakan, uji coba rudal balistik atau peluru kendali terbaru itu merupakan bagian dari uji coba sebelumnya. Uji coba itu juga dilakukan setelah penerapan kesepakatan nuklir dengan negara-negara besar awal tahun ini.
Beberapa jam kemudian, Menteri Pertahanan Iran Jenderal Hossein Dehghan membantah kalau Iran telah melakukan uji rudal balistik jarak jauh seperti yang disampaikan Abdollahi.
“Kami belum menguji rudal dengan jangkauan seperti yang dilaporkan,” kata Dehghan seperti dikutip kantor berita resmi IRNA.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebelumnya mengatakan, pengembangan rudal balistik adalah kunci bagi masa depan Republik Islam Iran jika ingin menjaga kekuatan pertahanan dan menangkal ancaman para musuh.
Pada Maret lalu, Iran menguji dua rudal balistik jarak pendek, menengah, dan jauh antra 300 km hingga 2.000 km dari sebuah pangkalan bawah tanah.
Ssalah satu rudal balistik itu bertuliskan kata-kata dalam bahasa Ibrani, yakni “Israel harus dimusnahkan”.
Rangkaian uji coba rudal balistik itu telah memicu kritik dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman. Mereka mengatakan tes melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menyerukan Dewan Keamanan untuk mengatasinya.
UParlemen Iran, yang mandatnya akan berakhir pada akhir Mei ini, telah menerbitkan konstitusi baru bulan ini yang bertujuan mengukuhkan peningkatan kemampuan rudal balistik negara itu.
Editor | : Pascal S Bin Saju |
Sumber |
: Reuters/BBC/AFP |