 |
|
Sergei Lavrov (kiri)
|
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Untuk pertama kalinya, menteri luar negeri Rusia dan Ukraina, Sergei Lavrov dan Pavlo Klimkin akan mengadakan pertemuan di Berlin, Jerman. Pertemuan tersebut juga rencananya akan dihadiri oleh perwakilan Jerman dan Prancis.
Tujuannya tak lain untuk mulai melakukan pembicaraan dalam mengakhiri konflik di bagian timur Ukraina. Apalagi, pertempuran untuk menguasai kota Luhansk telah terjadi beberapa pekan belakangan.
"Ini semua tentang menemukan peta jalan menuju gencatan senjata yang berkelanjutan dan kerangka kerja untuk kontrol perbatasan yang efektif, Hanya dengan cara ini timur Ukraina dapat tenang dan Kiev melanjutkan dialog nasional yang tepat melibatkan orang-orang di sebelah timur." ujar Pejabat Jerman Steinmeier seperti dilansir Guardian.
Dalam perjalanan menuju Jerman, Menteri luar negeri Ukraina sempat menulis status di akun twitter resmi miliknya. Ia mengatakan perjalanan ke Berlin tidak akan mudah. Pembicaraan ini merupakan hal penting untuk menghentikan aliran senjata dan tentara bayaran dari Rusia.
Rusia telah membantah terlibat dalam mendukung separatis di timur Ukraina. Pemerintah di Kiev mengatakan pemberontak telah menembak jatuh sebuah pesawat perang Ukraina. Kiev juga mengatakan jatuhnya pesawat tersebut terjadi saat pasukan berjuang ke Luhansk dan menangkap sebuah kantor polisi yang dikuasai pemberontak di distrik Velika Vergunka.
Pertemuan di Berlin diatur dalam pembicaraan pada Jumat di Sochi antara kepala pemerintahan Rusia dan Ukraina. Pejabat Jerman, Steinmeier mengatakan krisis kemanusiaan di Ukraina timur merupakan fokus penting dalam pembicaraan para menteri luar negeri.
"Kita tidak bisa mengabaikan untuk mencari cara politik krisis di Ukraina," katanya.
