John Kerry mengatakan kesepakatan ini merupakan tahap awal yang penting dari negosiasi berikutnya. |
Menteri Luar Negeri AS mengatakan kesepakatan yang dicapai pada hari Minggu (24/11) terkait program nuklir Iran akan membuat Israel dan Timur Tengah menjadi kawasan yang lebih aman |
Menlu John Kerry mengatakan hal tersebut setelah Iran setuju untuk menghentikan sebagian kegiatan pengayaan uranium selama enam bulan.
Sebagai balasannya sanksi senilai US$7 miliar terhadap Iran pun dilonggarkan.
Namun Israel menggambarkan kesepakatan itu sebagai kesalahan bersejarah.
Berdasarkan kesepakatan yang telah dicapai Iran telah setuju untuk menghentikan pengayaan uraniumnya diatas lima persen.
Menlu AS John Kerry sebelumnya mengatakan dalam program minguan televisi AS, ABC bahwa AS dan Israel mempunyai tujuan yang sama dan kesepakatan ini merupakan langkah pertama untuk memastikan Iran tidak memiliki senjata nuklir.
"Pembicaraan ini membawa kita ke dalam negosiasi yang bisa menjamin bahwa ketika kita sedang melakukan negosiasi untuk hal yang lebih sulit, mereka tidak mengembangkan program dan kapasitasnya untuk mengancam Israel," kata Kerry.
"Israel sebenarnnya akan mendapatkan ruang bernapas lebih luas ketika Iran menghentikan upayanya membuat senjata nuklir
Menlu AS menambahkan dia berharap Kongres akan melihat kesepakatan ini sebagai sebuah keuntungan dan menahan diri untuk tidak meloloskan sanksi baru kepada Iran.
Salah satu poin penting dalam kesepakatan ini adalah Iran memberikan akses yang luas kepada pengawas nuklir, termasuk akses harian ke sejumlah lokasi pengembangan nuklir seperti di Natanz dan Fordo.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyambut kesepakatan yang ia sebut mencakup "pembatasan yang akan mencegah Iran membangun senjata nuklir."
Sementara Perdana Menteri Inggris,David Cameron mengatakan "kesepakatan ini menunjukan bagaimana diplomasi yang tidak kenal menyerah dan sanksi tegas bisa membantu mewujudkan kepentingan nasional kita."
Namun pernyataan berbeda terkait hasil kesepakatan dengan Iran dilontarkan oleh PM Israel, Benjamin Netanyahu yang mengatakan kesepakatan tentang program nuklir Iran merupakan "kesalahan bersejarah".
"Israel memiliki banyak rekan dan sekutu namun saat mereka salah, merupakan tugas saya untuk berbicara," kata Netanyahu.