Konflik Kashmir: Militan Pakistan Mutilasi Tentara India

KUPWARA – Perang kedaulatan di Kashmir terus mendulang pertumpahan darah. Kali ini seorang tentara India ditemukan meninggal dengan tubuh yang tak lagi utuh di wilayah Kupwara pada Jumat 28 Oktober malam waktu setempat. Diyakini, jasad Manjeet Singh telah dimutilasi oleh militan Pakistan yang berhasil kabur saat bentrokan pecah.

“Aksi mutilasi yang dilakukan terhadap jawan (tentara muda) kami adalah tindakan keji yang mencerminkan kebarbaran yang meresap dalam organisasi resmi dan tidak resmi di Pakistan. Insiden itu akan mendapatkan respon yang tepat dari kami,” ujar juru bicara militer India, seperti dilansir dari The Guardian, Sabtu (29/10/2016).

Selain Manjeet, pertempuran di perbatasan line of control Kashmir juga menewaskan 15 militan Pakistan dan tiga tentara India lainnya. Dengan adanya, kasus mutilasi ini, ketegangan diprediksi akan semakin memanas.

Kebencian India terhadap negara pecahannya itu juga kian mendalam, mengingat sebelum ini hubungan keduanya memburuk setelah 19 tentara India tewas dalam serangan pada September lalu.

Serangan pada September itu terjadi di markas militer India di Uri, kota di Kashmir yang dekat dengan wilayah gencatan senjata. New Delhi yakin Pakistan terlibat dalam serangan mendadak di Uri, tetapi Islamabad bersikeras menolak tuduhan tersebut.

Akibat insiden tersebut di atas, Negeri Anak Benua berupaya mengisolasi Pakistan di Uri. Dalam propagandanya, Pemerintah India menjuluki Pakistan sebagai induk terorisme. Mereka pun berusaha memboikot pertemuan tingkat tinggi Asosiasi Asia Selatan untuk Kerjasama Kawasan (SAARC) ke-19 yang akan dihelat di Islamabad pada 15-16 November mendatang.

SAARC adalah organisasi kerjasama negara-negara di Asia Selatan yang dibentuk di Dhaka, Bangladesh pada 1985. Kesekretariatannya berbasis di Kathmandu, Nepal. Ada delapan negara yang tergabung, antara lain Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Nepal, Maladewa, Sri Lanka, serta India dan Pakistan.