Ledakan yang berimbas ke KBRI Sanaa/Reuters |
Jakarta - Korban serangan udara yang dilancarkan aliansi Arab Saudi ke basis misil Scud di Sanaa, Yaman, bertambah. Informasi terakhir diketahui ada 25 korban tewas dan hampir 400 orang mengalami luka-luka.
Target utama serangan udara tersebut adalah kelompok Syiah Houthi dan kesatuan militer yang loyal pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh. Berdasarkan keterangan dari Kantor berita Yaman, Saba, sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
"Berdasarkan perhitungan awal pasca pengeboman, ada 25 warga tewas dan lebih dari 398 orang luka-luka, sebagian besar perempuan dan anak-anak," kata salah seorang dari lembaga yang dikendalikan kelompok Houthi itu, seperti dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa (21/4/2015).
Jumlah tersebut belum terverifikasi dengan pasti. Hanya saja berdasarkan keterangan beberapa petugas medis kepada Reuters, ada sedikitnya 15 orang yang dipastikan tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Warga setempat, Adel Mansour menyatakan, ini pertama kalinya ada ledakan di area pegunungan Faj Attan dan jendela rumahnya sampai bergetar. Ledakan tersebut juga menjadi yang terbesar dalam 3 minggu terakhir.
"Anak-anak saya ketakutan dan salah satu kerabat saya pingsan karena kekuatan ledakan itu," tuturnya.
Pengeboman ini juga membuat kantor KBRI di Sanaa, Yaman, rusak parah. Dua orang staf dan seorang WNI diketahui mengalami luka-luka.