residen ke-16 AS, Abraham Lincoln (Foto: Gedung Putih) |
PYONGYANG – Beragam cara digunakan Korea Utara (Korut) untuk menyerang Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Negeri serba-tertutup itu sempat bertindak rasis dengan menggambarkan Obama sebagai seekor monyet. Kali ini mereka “menghidupkan” mantan Presiden AS, Abraham Lincoln, untuk mengkritik Obama.
Media milik pemerintah, DPRK Today, menuliskan surat imajiner dari presiden ke-16 AS itu untuk menyerang Obama atas perlawanan terhadap program militer Korut. Namun, surat yang ditulis dalam bahasa Korea tersebut sepertinya ditujukan kepada pembaca lokal, lantaran DPRK Today tidak seperti Rodong Sinmun atau KCNA yang sering dibaca orang asing.
“Hey, Obama. Saya tahu banyak yang ada di pikiranmu saat ini. Saya memutuskan untuk memberimu sedikit saran setelah melihat Anda berpose melamun seperti halnya saya dalam Easter Prayer Breakfast belum lama ini,” isi pembuka surat berjudul ‘Saran Lincoln untuk Obama’ itu, mengutip dari ABC News, Selasa (12/4/2016).
Dalam surat tersebut, Lincoln meledek sikap Obama yang mendorong pembangunan sebuah dunia yang bebas nuklir dalam rangka memenangi Nobel Perdamaian. Namun, Lincoln mempertanyakan mengapa AS tidak mengambil inisiatif mengurangi senjata nuklir mereka dan malah mencegah negara seperti Korut menghentikan program nuklir.
“Jika AS, negara dengan persediaan senjata nuklir terbesar, hanya berjanji manis, seperti burung beo, dan tidak mengambil tindakan aktif, itu akan menjadi cercaan bagi dunia,” imbuh ‘surat Lincoln’ itu.
Meskipun surat kritikan Lincoln ke Obama hanya dibuat-buat, Korut tidak menggambarkan mendiang Abe –sapaan akrab Abraham– sebagai pemimpin yang baik. “Hey, Obama, ini abad ke-21. Taktik presiden terdahulu AS, termasuk saya, sudah usang. Dunia sekarang tidak percaya Amerika yang tidak bertanggung jawab terhadap janjinya,” demikian penutup surat tersebut.