Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il (Reuters) |
VIVAnews - Pemerintahan baru Korea Utara memang belum resmi dijalankan Kim Jong-un. Namun Korut sudah mengingatkan warga dunia untuk tidak terlalu mengharapkan perubahan dalam pemerintahan baru mereka.
"Dengan penuh keyakinan kami nyatakan pada seluruh politisi bodoh di seluruh dunia, terutama pada negara boneka Korea Selatan, untuk tidak mengharapkan perubahan apapun dari Korut," kata Komisi Pertahanan Nasional Korut (NDC), seperti dimuat kantor berita BBC pada Jumat 30 Desember 2011.
Selain itu, Korut juga mengisyaratkan masih akan melanjutkan 'perang dinginnya' dengan Korsel. Dalam sebuah pernyataan, NDC dengan tegas menolak berdamai dengan pemimpin Korsel Lee Myung-bak karena mereka tak akan pernah sepakat.
Alasannya, selama ini Lee dinilai telah menghina Kim Jong-il. Bahkan tindakan Korsel yang hanya mengirim dua orang untuk melayat di pemakaman Kim Jong-il dinilai Korut sebagai perbuatan tak termaafkan.
Negara-negara tetangga Korut sendiri sempat menunggu adanya perubahan dalam kepemimpinan baru Korut. Mereka mengharapkan, hubungan Korut dengan pihak internasional bisa terpengaruh oleh perubahan itu. (eh)
• VIVAnews