Otoritas Maladewa menolak dugaan MH370 jatuh di wilayahnya. (Foto: Reuters) |
MALE - Pihak berwenang melakukan penyelidikan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 di Maladewa menyatakan pesawat nahas itu tidak jatuh di wilayah mereka.
Maladewa diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat MH370 sejak munculnya kesaksian beberapa warga setempat pada April 2015. Saksi mata dari Kuda Huvadhoo di Dhaalu Atol mengaku, mereka melihat sebuah jumbo jet yang terbang rendah pada waktu yang bersamaan dengan hilangnya pesawat yang membawa 239 orang penumpang itu.
“Saya telah melihat foto dari pesawat yang hilang, saya yakin saya melihat pesawat itu. Pada saat yang sama dengan waktu pesawat itu menghilang . Saya rasa sebaiknya orang-orang yang mencarinya datang ke sini,” kata Humaam Dhonmamk penduduk Kuda Huvadhoo dalam keterangannya April lalu.
Otoritas Penerbangan Sipil Maladewa kemudian mengirimkan tim penyelidik ke wilayah itu untuk kembali menanyai penduduk lokal secara lebih dalam. Hasilnya, mereka percaya bahwa pesawat yang disaksikan oleh penduduk Kuda Huvadhoo adalah sebuah pesawat yang lebih kecil berkapasitas 50 tempat duduk, namun bukan Malaysia Airlines MH370.
“Saya ingin mengunjungi kembali tempat itu karena saya tidak memiliki semua informasi untuk membuat sebuah keputusan, karena itulah saya melihat hal ini lagi,” kata Ketua otoritas udara Maladewa Ibrahim Faizal, sebagaimana dikutip dari Express, Rabu, (24/6/2015).
“Sejujurnya, saat ini saya tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa itu adalah pesawat MH370. Saya semakin yakin setelah berbicara dengan dewan pulau. Saya yakin sekarang dengan semua informasi dan data yang kami miliki, pesawat itu bukanlah MH tapi kemungkinan besar sebuah Bombardier Dash 8 milik Island Aviaton,” lanjut Ibrahim.
Malaysia Airlines MH370 menghilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, pada 8 Maret 2014, membawa 227 penumpang dan 12 kru. Upaya pencarian telah dilakukan oleh berbagai negara sampai saat ini. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.