VIVAnews - Walaupun Muslim Inggris dihujani hujatan dan kecaman pasca penusukan tentara oleh ekstremis di Woolwich pekan lalu, namun tidak bisa dipungkiri jumlah pemeluk Islam di negara itu kian meningkat.
Daily Mail memberitakan pada Kamis, 30 Mei 2013, dalam sensus tahun 2011 dikatakan bahwa umat Islam di Inggris meningkat dari tiga persen menjadi 4,8 persen atau sekitar 2,7 juta orang. Kebanyakan dari mereka adalah Muslim usia muda, di bawah 25 tahun.
Sebaliknya, pemeluk Kristen di negara mayoritas Kristen Anglikan ini mengalami menurunan drastis dalam satu dekade terakhir. Jumlah populasinya menyusut dari 71,7 persen menjadi 59,3 persen atau 33,2 juta orang, dengan seperempat pemeluk berusia lanjut, mendekati 80 tahun.
Selain itu, penurunan jumlah umat Kristen juga disebabkan oleh semakin sedikitnya jemaah yang menghadiri Misa Minggu di gereja.
Ini terbukti dari tiga foto yang coba dibandingkan oleh Daily Mail, yaitu foto Gereja St Mary, Gereja St George in the East dan Mesjid Spitalfields. Ketiganya berlokasi di bagian Timur London.
Dalam foto pertama, jemaat Gereja St Mary, jemaah hanya sekitar 20 orang. Kebanyakan adalah orang tua. Banyak kursi kosong yang tidak terisi. Padahal, gereja yang telah dibuka sejak Oktober 1849 ini bisa menampung hingga 1.000 orang.
Foto kedua, Jemaat gereja St George in the East terlihat hanya berjumlah 12 orang pada Misa Minggu.
Sementara gambar kedua yang diambil pada waktu shalat Jumat, terlihat masjid Spitalfields penuh sesak. Bahkan jemaah sampai meluber hingga ke jalan-jalan. Ini dikarenakan kapasitas mesjid tersebut hanya 100 orang.
Berdasarkan kenyataan ini, Daily Mail memperkirakan bahwa Islam akan segera menjadi agama dominan di masa depan Inggris.
"Diperkirakan dalam waktu hanya 20 tahun, akan ada lebih banyak Muslim aktif di negara ini ketimbang mereka yang datang ke gereja. Ini pemikiran yang bahkan tidak terbayangkan setengah abad lalu," tulis Daily Mail.
sumber : vivanews