Hillary Clinton mengenakan jaket Armani seharaga Rp 173 juta
WASHINGTON, KOMPAS.com - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton mendapatkan dukungan dari mega bintang NBA LeBron James.
Dukungan James yang sukses menggondol gelar juara NBA bersama klub Cavaliers, Cleveland musim kompetisi lalu, diyakini memiliki pengaruh besar bagi pemilih di negara bagian penting, Ohio.
"Saya mendukung Hillary, karena dia akan melanjutkan warisan dari kawan baik saya Presiden Barack Obama," demikian tulis James di laman Business Insider, Minggu (2/9/2016), seperti dikutip AFP.
"Saya percaya dengan apa yang telah dilakukan Obama untuk negeri ini. Dan, saya mendukung Hillary untuk melanjutkan pekerjaan itu," kata James.
Artikel itu selanjutnya bakal dipublikasikan pada Senin (Selasa WIB) di Akron Beacon Journal, sebuah harian di kampung halaman James, Ohio.
James kembali ke Cleveland, Ohio, setelah sempat hijrah dan bermain di klub Heat, di Miami.
Dalam tulisan dukungan untuk Hillary ini, James pun menceritakan latar belakangnya untuk kembali ke Ohio.
Dia menceritakan kehidupan masa kecilnya bersama sang ibu yang menjadi orangtua tunggal baginya.
"Hanya ada satu orang yang sangat mengerti bagaimana perjuangan anak-anak di Akron yang lahir dalam kemiskinan," kata dia.
"Dan, ketika saya berpikir tentang kebijakan dan ide yang dibutuhkan bagi anak-anak, pilihannya sangatlah jelas," sambung James.
"Kandidat itu bernama Hillary Clinton," tegas dia.
James, telah memegang tiga cincin juara NBA dan empat kali menjadi NBA Most Valuable Player.
Belakangan dia mulai bersuara tentang isu-isu sosial, termasuk meningkatnya tensi rasial di AS, menyusul kasus pembunuhan oleh polisi terhadap warga kulit hitam.
James lantas memuji langkah Hillary untuk menyerukan persatuan di tengah problem tersebut.
"Tentu saya tak mengerti segala hal, namun dibutuhkan upaya untuk mengakhiri kekerasan yang terjadi," kata dia.
"Saya merasa kita semua membutuhkan Presiden yang mampu menjaga kita tetap bersama dan bersatu," ungkap James.
"Kebijakan dan ide yang memecahbelah warga AS bukan solusi. Kita harus berdiri bersama, tanpa memandang warna kulit. Hillary menjalankan pesan itu, agar kita tetap bersatu," tegas James.
| Editor | : Glori K. Wadrianto |