"Amerika hobi perang, itu semata-mata bisnis," ujar Bambang saat menghadiri acara paguyuban Mas TRIP di gedung Perbanas, Jakarta, Sabtu (12/11/2016).
Menurut mantan Menteri Keuangan ini, Amerika Serikat sangat gencar ikut dalam peperangan, karena Amerika Serikat menginginkan industri senjatanya laku di pasar dunia.
"Kalau negara menginginkan perang itu bisa dipastikan agar industri senjatanya laku," ucap Bambang.
Selain itu, Bambang pun memiliki kekhawatiran lain dengan terpilihnya Donald Trump sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat jika dilihat dari isi kampanye dan latar belakangnya.
"Dengan kemenangan Trump kemarin, kok ada kecenderungan ingin perangnya tadi ya," tutur Bambang.
Seperti diketahui, selama beberapa bulan di masa kampanye calon presiden AS, Donald Trump seolah telah menjelma menjadi monster yang menakutkan bagi kelompok masyarakat tertentu di AS.
Berkali-kali, pengusaha kaya raya itu menyerukan niatnya untuk melakukan deportasi terhadap imigran gelap dan membatasi pengungsi Muslim di AS, jika dia terpilih menjadi presiden.
Retorika penuh kemarahan yang selalu didengungkan Trump tentang anti-imigran, dan dukungan kaum nasionalis kulit putih, sungguh menakutkan bagi warga imigran dan kaum minoritas di AS.
Penulis: Iwan Supriyatna