Metrotvnews.com, Ankara: Ancaman Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan soal pemblokiran Twitter tampaknya tak main-main. Beberapa jam setelah ia mengumumkan itu, pengguna internet di Turki mulai mengalami gangguan saat mengakses jejaring sosial populer itu.
Kemarahan demi kemarahan meluas di Twitter. Dalam waktu satu jam, tanda pagar terkait pemblokiran mulai merajai tren populer dunia, antara lain: #TwitterisblockedinTurkey, #DictatorErdogan dan TurkeyBlockedTwitter.
Sementara pihak Twitter langsung merespon masalah itu dan membuka layanan pesan instan. Pengguna yang ingin berkicau di Twitter dapat langsung berkirim pesan dan akan tampil di Twitter milik mereka.
Sebelumnya, dalam sebuah kampanye di Kota Bursa Recep menyatakan akan memblokir Twitter, Kamis (20/3/2014) waktu setempat. "Sekarang ada perintah pengadilan. Twitter, mwitter kita akan memberantas itu semua. Saya tidak peduli dengan omongan internasional," ujar Recep menggunakan kalimat ejekan buat situs jejaring sosial Twitter seperti dikutip dari CNN, Sabtu (22/3/2014).
Twitter, tambah Recep bukanlah untuk kebebasan yang bablas. Sebab, kebebasan tidak diperkenankan menyerang privasi seseorang. Beberapa jam sebelumnya Recep menyatakan, pihak manajemen Twitter tidak mengindahkan peraturan pengadilan yang menyatakan harus menghapus link-link di website mereka.
"Akses ke Twitter dapat diblokir sebagai upaya terakhir untuk mencegah perlakuan yang tidak adil dari warga negara kita dalam kasus kelanjutan dari ketidaktahuan ini dari putusan pengadilan," jelasnya.
Pemblokiran ini bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya Recep pernah memblokir situs jejaring populer lainnya seperti Facebook dan Youtube. Pemblokiran terjadi karena bocornya penyelidikan kasus korupsi di mana terdapat empat orang mantan menteri di kabinet Recep yang diduga terlibat didalamnya. Tidak hanya itu, percakapan telepon memalukan antara Recep, anggora keluarga dan anggota elite penguasa Turki juga bocor setiap hari di berbagai situs jejaring sosial.
Termasuk satu di antaranya panggilan di mana ia memerintahkan kepala saluran berita TV untuk menyensor siaran langsung pidato oposisi anggota parlemen. Pada hari Rabu sebelumnta, anggota parlemen dari Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa yakni Partai yang dipimpin Recep berhasil menghalangi upaya para pemimpin oposisi untuk membaca bagian-bagian dari surat dakwaan penyelidikan korupsi di sesi luar biasa parlemen. (CNN)