(REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)
|
VIVAnews - Kekerasan dan bentrokan menyelimuti demonstrasi di depan Kedubes Amerika Serikat di Libya, Mesir dan Yaman. Menelan banyak korban jiwa, demonstrasi ini dipicu kemarahan umat Muslim atas trailer film anti Islam yang diunggah di Youtube.
Dalam film tersebut, Nabi Muhammad yang menjadi junjungan umat Muslim digambarkan sangat hina dan memalukan. Pemain film tersebut mengaku bahwa mereka diperdaya oleh produser yang diketahui bernama Sam Bacile. Para pemain mengaku awalnya film tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan Islam dan Nabi Muhammad.
Pertanyaan timbul, siapa Bacile sebenarnya. Wall Street Journal (WSJ) dalam sebuah artikelnya mencoba menelusuri produser yang asal-usulnya masih misterius tersebut. Selasa lalu, WSJ berhasil menghubungi Sam Bacile melalui telepon. Dia mengaku lelaki 52 tahun warga negara Amerika keturunan Israel. Dia anti Islam. Menyebut agama ini sebagai kanker.
Tapi dia berbohong. Dalam catatan pemerintah Amerika dan Israel, tidak ada catatan penduduk yang bernama Sam Bacile. Media di AS yang menelusuri Bacile mengungkap bahwa dia juga bukan orang Yahudi, melainkan seorang Kristen Koptik keturunan Arab.
WSJ mencoba melacak nomor telepon Bacile yang ternyata beralamat di Cerritos, California. Tertulis, bukan Bacile yang tinggal di situ, melainkan seseorang bernama Nakoula Bassely Nakoula, seorang produser film. Kepada salah satu media, Nakoula membantah bahwa dirinya adalah Bacile, namun dia mengaku seorang Kristen Koptik dan punya perusahaan yang membuat film tersebut.
Siapa Bacile sebenarnya hingga kini masih misteri. Steve Klein, anggota Gereja Kaweah, sebuah kelompok Kristen radikal anti-Islam, mengaku pernah bertemu dengan Bacile. "Saya bertemu dengannya dua kali. Dia bukan orang Israel. Sekarang dia sedang sembunyi," kata Kevin.
Selain identitasnya yang diragukan, klaim soal dana Yahudi juga dipertanyakan. Sebelumnya Bacile mengatakan bahwa film itu didanai oleh sekelompok Yahudi sebesar US$5juta atau sekitar Rp47 miliar.
Uang ini dinilai terlalu besar. Pasalnya, film yang dibuatnya terlihat murahan. Akting pemainnya terlihat kacangan dan efek komputernya sangat jelek. Belum jelas juga, apakah memang benar film itu ada. Masalahnya, yang kita lihat hanya trailer 13 menit di Youtube.
Satu yang jelas, film ini dibuat hanya untuk mengadu domba atau sekadar menyulut kemarahan umat Muslim di seluruh dunia. (umi)