Seorang petugas penghitungan suara memperlihatkan kertas suara pemilu Myanmar. Foto: AFP/Romeo Cacad. |
Metrotvnews.com, Yangon: Myanmar menggelar pemilihan umum secara langsung setelah 25 tahun. Penghitungan suara hasil pemilihan umum pun dimulai hari ini.
Setidaknya, 80 persen masyarakat yang terdaftar dalam daftar pemilih telah menyumbangkan suaranya dalam pemilu. Jumlah ini dianggap sebagai langkah besar, mengingat Myanmar telah diperintah secara militer selama beberapa dekade.
National League for Democracy (NLD) yang digawangi Aung San Suu Kyi diprediksi merebut kursi paling banyak di parlemen. Meskipun, peraih Nobel Perdamaian ini dilarang bertarung memperebutkan kursi presiden seperti dilansir bbc.com, Senin (9/11/2015).
Partai yang didukung militer, USDP, telah memerintah di Myanmar sejak 2011 lalu. Kini, dengan kans cukup tinggi untuk memenangkan pemilu sejumlah pendukung NLD terlihat bersemangat menunggu hasil penghitungan suara di Kantor Pusat NLD di Yangon.
Padahal, elite partai meminta pendukung mereka untuk menunggu dan mendengar hasil pemilu di rumah dengan tenang. Hasil resmi diperkirakan akan diumumkan Senin (9/11) waktu setempat.
Pada pemilu ini, sekitar 30 juta pemilih terdaftar untuk berpartisipasi menyumbangkan suara mereka untuk memilih 664 anggota parlemen dari 600 kandidat yang berasal dari 90 partai. Namun, sorotan perebutan kursi terbanyak terjadi antara NLD dan USDP. Pemungutan suara berjalan dengan mulus dengan beberapa kecurangan kecil.