Oposisi Suriah (Foto: Reuters)
|
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tetap pada pendiriannya untuk tidak memperluas peran AS dalam perang saudara yang menimpa Suriah. Obama menolak untuk mempersenjatai pihak oposisi Suriah.
Meskipun jumlah korban tewas saat ini sudah mencapai 60 ribu jiwa, Obama tetap tidak memberikan izin untuk membantu pihak oposisi berjuang melawan pasukan Presiden Bashar al-Assad. Sebelumnya, wacana pemberian bantuan senjata kepada oposisi sudah dilontarkan kepada Obama Oktober lalu. Namun hal itu ditolaknya.
Penolakan yang dikeluarkan saat itu, disebabkan adanya analisis dari CIA yang menyebutkan bahwa pemberian bantuan senjata untuk oposisi Suriah tidak pernah menjadi pertimbangan. Selain itu, senjata yang dimiliki oleh pihak oposisi diperkirakan sudah cukup. Demikian diberitakan Associated Press, Sabtu (9/2/2013).
Tetapi beberapa pihak menilai, bantuan tambahan senjata kepada beberapa pihak oposisi diperkirakan bisa membantu untuk memenangkan pertempuran. Meskipun jumlah senjata yang dimiliki oposisi saat ini dinilai sudah cukup. Selain itu, bantuan yang diberikan bisa membangun loyalitas dari faksi yang loyal kepada pihak barat.
Menteri Pertahan AS Leon Panetta yang akan meninggalkan jabatannya, mengatakan kepada Kongres AS untuk membantu memberikan senjata kepada pihak oposisi. Dukungan serupa juga diutarakan oleh Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Martin E.Dempsey. Mantan Menlu Hillary Clinton juga memberikan dukungannya tentang pemberian bantuan ini.(faj)