Mesir-Israel. (Reporter: Amri AmrullahSumber: Press tv) |
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Majelis rendah di parlemen Mesir dengan suara bulat telah menyetujui sebuah teks deklarasi bersama yang menyatakan bahwa Israel adalah musuh nomor satu di Mesir. Dalam deklarasi bersama parlemen Mesir tersebut telah menyerukan pengusiran Duta Besar (Dubes) Israel dan menghentikan total ekspor minyak ke Israel.
Dalam laman Presstv, Selasa (13/3), Anggota parlemen Mesir bersatu memberikan suara bulat, dengan mengacungkan tangan bersama pada teks deklarasi anti Israel, pada Senin (12/3). Teks tersebut disusun oleh Uni Komite Urusan Majelis Rakyat (majelis rendah parlemen).
"Revolusi Mesir hadir bukan menjadi kaki tangan Zionis, karena Israel adalah musuh nomor satu Mesir dan bangsa Arab," dalam teks deklarasi tersebut. Dalam teks itu juga menyebutkan. "Pemerintah Mesir dengan segera untuk meninjau kembali semua hubungan dan kesepakatan dengan Israel."
Kepatuhan Mesir dengan Israel di era Husni Mubarak telah dimulai pada tahun 1979. Mesir menjadi negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel. Dan Mesir dipaksa untuk setuju untuk memasok gas ke Israel sebagai salah satu isi perjanjian ekonomi yang disponsori AS.
Menurut hasil sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Synovate kepada Press TV yang diterbitkan pada tanggal 3 Oktober 2011, setelah tumbangnya pemerintahan Husni Mubarak, mayoritas rakyat Mesir menentang ketentuan kesepakatan ekspor minyak negara itu kepada Israel.
Dalam jajak pendapat itu, tujuh puluh tiga persen dari responden mengatakan mereka menentang ekspor minyak ke Israel. Hanya sembilan persen mengatakan mereka menyetujui Mesir memasok minyak mereka ke Israel, dan 12 persen tidak memiliki pendapat/abstein.
Masalah memasok gas ke Israel selalu menjadi topik perdebatan di Mesir. Revolusi Mesir pada tahun lalu telah mengubah cara pandang rakyat Mesir terhadap Israel yaitu sebagai musuh yang menggerogoti Mesir selama ini.
Selama ini kesepakatan ekspor minyak Mesir kepada Tel Aviv sebesar 2,5 miliar dolar AS, yang ditandatangani pada tahun 2005. Israel telah menerima sekitar 40 persen dari pasokan minyak Mesir dengan harga sangat rendah dan itu selalu merugikan perdagangan Mesir terhadap Israel.n.