Warga Irak terlantar di wilayah Kurdi. Mereka sulit kembali ke rumah lantaran dihalangi kelompok ISIS. |
REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- PBB menyebutkan jumlah korban tewas akibat kekerasan di Irak mencapai 1.688 orang. Negara itu pun kini tengah berupaya memerangi ISIS yang telah menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah.
Albawaba melaporkan, misi PBB di Irak (UNAMI) juga menyebutkan sebanyak 2.166 warga terluka. Jumlah korban tewas dan terluka ini merupakan yang tertingi di Baghdad.
Sementara itu, jumlah korban tewas di luar kota Baghdad, di provinsi Anbar mencapai 1.265 orang. Termasuk 77 anggota kepolisian.
Sedangkan, 1.198 orang lainnya, termasuk 105 petugas kepolisian dilaporkan terluka. "Jumlah korban tewas di provinsi Anbar selama Agustus mencapai 268 orang dan 796 orang lainnya terluka," kata UNAMI.
Pada Juli, sebanyak 1.737 orang dilaporkan tewas di Irak. Kelompok radikal ISIS telah merebut kota Mosul pada 10 Juni silam.
Tak lama setelah Mosul direbut, kota Tikrit kemudian jatuh ke tangan ISIS. Namun, kemudian pasukan Irak merebutnya kembali.
ISIS telah melakukan tindakan kriminal yang mengerikan, termasuk pembunuhan massal di sejumlah wilayah yang dikuasai. Terakhir, kelompok ini mengunggah sebuah video pembunuhan jurnalis AS Steven Sotloff.
Ia dieksekusi setelah sebelumnya ISIS juga telah membunuh jurnalis AS James Foley dan memperingatkan AS agar tidak menyerang mereka.