Thailand's Prime Minister Prayuth Chan-ocha inspects the honour guard before a meeting at the Prime Minister's office in Phnom Penh October 30, 2014. |
REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK–Pemilihan umum demokratis di Thailand terancam tertunda hingga 18 bulan mendatang.
"Sebagaimana diumumkan oleh perdana menteri, pemilu akan dilakukan dalam satu tahun. Namun, saya merasa mungkin hal itu akan butuh waktu selama satu setengah tahun," ujar Menteri Keuangan Thailand Sommai Phasee dilansir oleh BBC, Rabu (26/11).
Ia mengatakan, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha sebelumnya mengatakan pemilu demokratis bisa dilakukan akhir 2015.
Sommai membicarakan penundaan tersebut dengan Prayuth pekan lalu, dan memperkirakan pemilu bisa dilaksanakan sekitar pertengahan 2016. Sommai juga mengonfirmasi tidak ada batas waktu bagi darurat militer.
"Itu sesuatu yang diperlukan oleh perdana menteri sebagai alat untuk mengurusi keamanan," kata dia.