Pemimpin Korea Utara Kim Jong-iI Wafat

Author : Administrator | Monday, December 19, 2011 14:19 WIB
Pemimpin Republik Rakyat Korea Utara, Kim Jong-iI

TEMPO.CO , Pemimpin Republik Rakyat Korea Utara Kim Jong-iI meninggal dunia, Sabtu, 17 Desember 2011, dalam usia 69 tahun akibat gangguan fisik.

Menurut siaran televisi pemerintah, Ahad, 18 Desember 2011, penyebab kematian musuh besar Korea Selatan itu akibat gangguan fisik dan semangat kerja yang berlebihan.

Sejumlah media Barat menyebutkan, Kim merupakan pemimpin yang keras kepala dan bengal. Ia dianggap sebagai penyulut ketegangan di Semenanjung Korea karena tetap mempertahankan program senjata nuklirnya dan memiliki peluru kendali yang sanggup melumat tetangganya, Jepang dan Korea Selatan.

Kim juga dituduh sebagai otak di belakang berbagai pengeboman, sehingga acap digambarkan seperti komik dalam film-film Hollywood. Bahkan pemerintahan bekas Presiden George W. Bush mendakwanya sebagai "seorang tirani terdepan".

Penyakit Kim selama ini sangat dirahasiakan oleh pemerintah Korea Utara. Sejumlah sumber menyebutkan dia terkena stroke sejak Agustus 2008.

Kim yang mendapatkan julukan "Pemimpin Terhormat" di dalam negeri mengambil alih kekuasaan Korea Utara pada 1994 ketika ayahnya sekaligus pendiri negara komunis, Kim Il-sung, yang dikenal dengan panggilan "Pemimpin Besar", meninggal dunia.

Penampilan Kim Jong-il sangat terkenal karena rambutnya disasak ke atas, perlahan-lahan meninggalkan bayang-bayang ayahnya untuk menjadi salah satu pemimpin dunia yang paling misterius. Ia menempatkan Korea Utara sebagai negara yang memiliki kekuatan nuklir luar biasa. Pernyataan-pernyataannya melalui media massa kerap membuat ancaman stabilitas kawasan.

Kendati Kim sering merepotkan banyak pemimpin dunia, sedikit yang bisa diketahui tentang Kim. Dia jarang berbicara di depan umum, hampir tak pernah melakukan perjalanan keliling dunia.

Sumber dari lembaga propaganda Korea Utara menyebutkan Kim Jong-il lahir pada 16 Februari 1942 di sebuah kamp rahasia untuk para pejuang pimpinan ayahnya dekat Pegunungan Paektu, Korea. Namun para pengamat mengatakan mendiang lahir di Soviet barat ketika ayahnya bersama dengan para pemimpin komunis Korea lainnya menetap di sana untuk menerima pelatihan militer dan materi latihan lainnya.

من المقطوع: http://www.tempo.co
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: