Metrotvnews.com, New York: Perang dagang antara Tiongkok dengan Amerika Serikat (AS) pada akhirnya hanya akan merugikan kedua negara, tulis sebuah edisi dari People's Daily. Kondisi itu mencerminkan kekhawatiran atas sikap proteksionis dan sikap anti Tiongkok yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.
"Jika perang dagang dikembangkan atau dibangun antara kedua negara yakni oleh Tiongkok dan AS maka nantinya akan berdampak negatif," kata surat kabar itu, dalam sebuah komentar, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/1/2017).
Presiden AS Donald Trump cukup serius menerapkan sikap proteksionisme saat menjabat sebagai orang nomor satu di AS. Tidak hanya itu, Trump secara tegas menyatakan siap untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan melakukan deregulasi dan pemotongan pajak.
"Namun pada akhirnya tidak ada pihak yang akan menang (dari perang dagang) dan itu akan membawa kerugian bagi negara-negara lain dan bahaya itu akan dibawa oleh pihak lain tanpa memberikan manfaat poisitif bagi AS atau Tiongkok," tulis surat kabar tersebut.
Presiden AS Donald Trump (Foto: Business Insider)
Tiongkok dan AS adalah pemain utama dalam rantai pasokan dan rantai nilai. Akan banyak negara mengalami dampak serius jika keduanya terlibat perang dagang. Bahkan, bisa saja aksi itu memberikan efek buruk bagi perdagangan dunia dan menekan laju pertumbuhan ekonomi.
"Tiongkok dan AS terikat bersama oleh perdagangan, investasi, keuangan dan bidang lainnya. Sebagai dua ekonomi terbesar di dunia, maka perlu ada upaya mempertahankan hubungan perdagangan positif antara AS dan Tiongkok," surat kabar itu mengutip Kepala Pusat Penelitian Kerja Sama Regional Kementerian Perdagangan Tiongkok Zhang Jianping.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump secara resmi memutuskan mengundurkan diri dari kesepakatan perdagangan bebas di Trans Pacific Partnership (TPP). Langkah itu tentu menjauhkan AS dari sekutu di Asia dan membuat pengaruh Tiongkok di wilayah tersebut naik.
Memenuhi janji kampanye untuk mengakhiri keterlibatan AS di pakta 2015, Trump akhirnya menandatangani sebuah perintah eksekutif guna menarik AS di perdagangan bebas dari 12 negara di TPP. Langkah tersebut akan berpengaruh bagi pergerakan perdagangan bebas di dunia
.
