.jpg)
Perempuan pertama Wali Kota Roma, Virginia Raggi. (Foto: Reuters)
ROMA – Perempuan pertama Wali Kota Roma, Virginia Raggi terancam dipecat padahal baru menjabat selama tiga bulan. Pasalnya, jebolanPartai Gerakan Bintang Lima itu dianggap tidak bisa mengelola kota sebagaimana mestinya.
Diwartakan Independent, Rabu (21/9/2016), sebuah surat yang dipublikasikan media lokal menampilkan 70 pengelola balai kota menandatangani pernyataan yang berisi kritik terhadap cara kepemimpinan Raggi. Perempuan cantik kelahiran 18 Juli 1978 itu dinilai tidak berkompeten, meliputi sistem administrasi yang buruk.
Sampah-sampah menumpuk di ibu kota Italia dan tidak kunjung diangkut. Ditambah dengan sistem sanitasi yang buruk . Sejumlah skandal di kalangan stafnya juga semakin memberatkan posisi Raggi.
Mantan pengacara itu juga kian diragukan karena belum mumpuni dalam bidang politik. Padahal, dia berhasil menempati kursi orang nomor satu di Roma karena janji kampanyenya untuk membuat kota jadi bersih secara fisik dan moral. Visi misinya untuk membawa transparansi dan tekad anti-korupsi menjadi poin plus yang mengukuhkan keterpilihannya saat itu.
Namun dalam beberapa bulan pertama ini, rakyat merasa belum melihat satu pun perwujudan dari janji-janjinya. Bahkan sebuah rekaman yang beredar luas memperlihatkan seorang anak sedang menghitung jumlah tikus di tumpukan sampah. Sedikitnya 16 binatang kotor itu ditemukan si anak.
Ketika dimintai pertanggungjawaban soal skandal yang melibatkan stafnya, dia mengaku tidak tahu menahu. Akan tetapi, kemudian dia menjelaskan sudah tahu soal kebobrokan timnya sebulan terakhir.
Sejumlah pejabat tinggi di kantornya juga mengundurkan diri segera setelah dia memimpin karena protes gajinya tidak diindahkan. Penasihat anggarannya juga termasuk yang berhenti, bersama dengan manajer-manajer bidang transportasi dan pengelolaan limbah di Roma. Kepala keuangan balai kota juga mengungkap, Raggi pernah diperiksa kepolisian atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan.
