 |
| Ilustrasi (SkyNews) |
London - Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 32 tahun terakhir, pekerja bidang medis di Inggris terlibat aksi unjuk rasa. Para pekerja tersebut akan mogok kerja untuk memprotes penolakan pemerintah soal kenaikan gaji.
Staf dari National Health Service (NHS) yang dikendalikan oleh pemerintah sama sekali tidak pernah berunjuk rasa sejak tahun 1982 silam. Rencananya mereka akan mogok kerja mulai pukul 07.00 hingga pukul 11.00 waktu setempat.
Seperti dilansir AFP, Senin (13/10/2014), staf NHS yang akan melakukan mogok kerja berasal dari berbagai jabatan, mulai dari perawat, awak ambulans hingga bidan.
Aksi ini dimaksudkan untuk memberikan tekanan bagi Menteri Kesehatan Inggris Jeremy Hunt, yang menolak rekomendasi panel independen untuk menaikkan gaji seluruh staf NHS sebesar 1 persen. Menurut Hunt, pada Maret lalu, rekomendasi kenaikan gaji tersebut akan berisiko pada kualitas penanganan dan perawatan pasien.
Dididirikan tahun 1948 silam dan mendapat pembiayaan dari pajak, NHS memberikan layanan kesehatan secara gratis bagi masyarakat. "Prioritas pertama kami harus memastikan bahwa NHS mampu mempekerjakan jumlah staf yang tepat untuk memastikan keselamatan, efektivitas dan penanganan yang benar yang berhak didapatkan pasien," sebut Hunt.
Semenjak tahun 2011, pemerintah koalisi Konservatif-Liberal telah berhasil memangkas defisit anggaran dari 11 persen. Namun kebijakan penghematan yang berkelanjutan mendapat kritikan keras dari serikat perdagangan.
"Inflasi terus naik sejak 2011 dan besaran yang harus dibayar NHS telah berkurang sekitar 12 persen," sebut pemimpin Unison, Dave Prentis. Unison merupakan serikat sektor publik terbesar di Inggris.
Penolakan untuk menaikkan gaji staf NHS, menurut Prentis, menunjukkan bagaimana sebenarnya pemerintah Inggris menganggap dan memandang pekerja medisnya.
Di antara serikat pekerja yang ikut mogok kerja, Royal College of Midwives tercatat akan melakukan unjuk rasa untuk pertama kalinya semenjak mereka berdiri pada 133 tahun lalu.
Menanggapi hal ini, Menteri Hunt tidak menunjukkan tanda-tanda untuk berubah pikiran.
