 |
|
Barack Obama saat pidato nasional tahunan di Kongres beberapa waktu lalu
|
VIVAnews - Untuk meraih dukungan anggota Kongres perihal rencana penyerangan militer Amerika Serikat ke Suriah, Presiden Barack Obama terus melakukan lobi secara intensif.
Seperti dilansir Reuters, Selasa 3 September 2013, Obama yakin anggota Kongres akan memilih mendukung aksi militer AS di Suriah. Obama juga mengatakan bahwa AS memiliki rencana yang lebih luas untuk membantu pemberontak mengalahkan pasukan Presiden Bashar al-Assad.
Selama pertemuan dengan para pemimpin Kongres di Gedung Putih, Obama menyerukan rencana AS akan terbatas dalam satu lingkup kepentingan dan berjanji tidak akan mengulangi perang AS yang panjang seperti di Irak dan Afganistan.
"Apa yang kami bayangkan adalah sesuatu yang terbatas. Ini adalah sesuatu yang proporsional. Ini akan menurunkan kemampuan Assad," Obama meyakinkan.
Obama mengatakan bahwa dirinya punya strategi untuk membuat oposisi di Suriah menjadi kuat untuk melawan rezim Assad. Dia meyakinkan agar anggota parlemen tidak perlu khawatir dengan langkahnya di Suriah.
"Saya tidak akan pergi ke Kongres ini jika saya tidak serius konsultasi dan percaya bahwa dengan membentuk otorisasi untuk memastikan kita menyelesaikan misi, kita akan lebih efektif."
Obama kembali meyakinkan kepada Kongres bahwa rezim Assad telah menggunakan senjata kimia untuk melawan rakyatnya sendiri.
Berdasarkan temuan pihak AS, senjata kimia berupa gas sarin digunakan Assad saat menyerang kelompok oposisi pada tanggal 21 Agustus 2013.
Menurut laporan badan intelijen AS, akibat serangan yang terjadi pada dini hari itu, menewaskan sekitar 1.429 warga sipil tak berdosa. Sementara 400 di antaranya merupakan anak-anak.
