Peluncuran roket
|
VIVAnews - Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, berjanji akan menghukum semua pejabat yang dinilai bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket Proton-M. Janji itu disampaikan saat rapat kabinet di Moskow, Kamis 9 Agustus 2012.
"Ini tidak bisa ditoleransi lagi," kata Medmedev seperti dikutip laman radio The Voice of Russia.
Dia menambahkan, minggu depan akan melakukan pertemuan khusus untuk membahas kegagalan ini. Rapat itu akan disiapkan oleh wakil perdana menteri dan pejabat yang membidangi masalah ini.
"Mereka ditugaskan untuk melaporkan siapa yang harus dihukum dan apa yang akan dilakukan selanjutnya," ujar Medvedev seperti dilansir RIA Novosti.
Medvedev tidak peduli apa penyebab kegagalan peluncuran roket yang membawa satelit Telkom-3 milik Indonesia dan Express MD2 milik Rusia itu. Medvedev, merasa malu. "Kita kehilangan wibawa dan miliaran Rubel," katanya.
Roket Proton-M diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, pada Minggu 5 Agustus 2012, malam. Badan Ruang Angkasa Rusia, Roscosmos, menjelaskan kegagalan itu disebabkan oleh kerusakan fungsi pendorong Briz-M pada roket.
Mulanya, roket pendorong Briz-M bekerja sesuai jadwal. Namun, hanya menyala selama 7 menit. Padahal, untuk mendorong satelit hingga ke orbit, mesin itu harus menyala 18 menit.
Pejabat Roscosmos mengatakan pada tahap awal, pendorong berfungsi dengan baik. Namun, pada tahap selanjutnya, untuk dorongan terakhir satelit ke ruang angkasa, Briz-M mati sebelum waktunya.