Perdana Menteri Selandia Baru John Key |
WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, Rabu (22/4/2015), meminta maaf kepada seorang perempuan pelayan (waitress) yang menuduhnya telah bertindak seperti "seorang pengganggu di sekolah" dengan berulang kali menarik rambut perempuan itu yang dikucir ekor kuda dalam sejumlah kunjungan ke kafe tempat perempuan itu bekerja.
Waitress di Kota Auckland yang tidak disebutkan namanya itu menyampaikan tuduhan di sebuah kolom anonim di situs web thedailyblog.co.nz yang berhaluan kiri. Perempuan itu mengatakan, tindakan pemimpin konservatif tersebut membuatnya merasa terhina.
Dia mengatakan, Key menarik rambutnya dalam beberapa kesempatan terpisah, meskipun dia telah dengan jelas mengisyaratkan ketidaksenangannya dan bahkan memperingatkan petugas keamanan perdana menteri itu bahwa dia akan memukul Key jika dia terus menarik rambutnya.
Pada satu kesempatan, istri Key, Bronagh, menyuruh suaminya untuk "tidak menganggu gadis malang itu", tulis perempuan itu. Ia melanjutkan bahwa Perdana Menteri Key memberi kesan "bahwa ia tidak peduli".
"Dia seperti pengganggu di lingkungan sekolah yang menarik-narik rambut para gadis kecil guna mencoba untuk mendapatkan reaksi, menikmati perasaan sebagai yang berkuasa," katanya dalam blog itu.
Waitress itu mengatakan, Key akhirnya tahu dan meminta maaf kepadanya dengan mengantarkan dua botol anggur pada akhir bulan lalu. Key mengatakan kepadanya bahwa ia tidak menyadari betapa gadis itu selama itu tidak menyukai perilakunya tersebut.
"Benarkah?! Hal itu bahkan lebih ofensif ketimbang pelecehan itu sendiri," tulis perempuan itu.
Kantor Key mengatakan, Perdana Menteri berusia 53 tahun itu, yang memenangkan masa jabatan ketiga pada November lalu dan tetap berada di atas dalam sejumlah jajak pendapat, telah menyampaikan maaf kepada pelayan itu. "Itu merupakan sebuah kafe biasa yang dia dan Bronagh sering kunjungi dan keduanya punya hubungan yang baik dengan orang-orang yang bekerja di sana," kata seorang juru bicara. "Tindakannya itu untuk menunjukkan kecerian dan kegembiraan. Tidak ada niat dia untuk membuat perempuan itu merasa tidak nyaman dan ia telah meminta maaf padanya."
Salah seorang pemimpin Partai Hijau, Metiria Turei, menggambarkan perilaku Key sebagai sesuatu yang "aneh". "Orang Selandia Baru tahu anda tidak bisa berjalan ke sebuah kafe dan mulai menarik-narik rambut seseorang, terutama jika mereka sudah bilang bahwa mereka tidak menyukainya," katanya kepada Fairfax Selandia Baru.